"Kita sudah menganalisis semua dan manajemen telah melakukan beberapa hal untuk bersiap menuju babak berikutnya," tambahnya.
Sementara itu untuk Mahendra Agakhan Thohir lebih mengingatkan terhadap kekalahan Persis Solo di derby Mataram atas PSIM Yogyakarta.
Menurutnya kekalahan itu adalah pelajaran berharga bagi penggawa Laskar Sambernyawa untuk meraih hasil terbaik di setiap laga berikutnya.
Itu dapat diwujudkan saat menaklukan Hizbul Wathan FC yang sedang berjuang agar tidak terdegradasi ke Liga 3 musim depan.
"Kemarin (lawan PSIM Jogja) kita memang ada kesalahan, kita ingin memperbaiki itu di hari ini tapi hari ini tidak cukup. Karena kita tujuannya untuk naik ke Liga 1," kata Agakhan Thohir.
"Saya tetap kecewa dengan kekalahan dengan PSIM, memang itu pertandingan yang kita pikir paling penting tetapi juga dari kekalahan itu kami belajar rasanya kalah jadi kita tidak mau merasakan itu lagi apa lagi nanti di babak berikutnya," imbuhnya.
"Kita tidak boleh beradu domba di dalam klub kita sendiri, karena ini tim yang bersejarah " ungkap Aga.
Lebih lanjut Aga pun meminta dukungan semua pihak, termasuk suporter dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Bagaimana pelatih, pemain dan manajemen bisa fokus dalam pertandingan berikutnya akan saya pikir kalau kita mau juara kita harus menyatu walaupun kalah seri atau menang," tegasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Solo/Fristin Intan Sulistyowati)