TRIBUNNEWS.COM - Michael Carrick berada di kursi panas sebagai pelatih Manchester United untuk pertama kalinya pada Rabu (24/11/2021) dini hari saat dia menyaksikan kemenangan vital pertamanya di Liga Champions melawan Villarreal.
Dua gol mengesankan dari Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho di menit-menit akhir babak kedua ke gawang Villarreal memastikan satu tempat Man United di babak 16 besar Liga Champions.
Diketahui, laga tandang Manchester United ke Spanyol terjadi hanya dua hari setelah pemecatan Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih.
Baca juga: Bursa Transfer Chelsea, Sudah Nego Tchouameni, Dibantu MU Gaet Achraf Hakimi, Werner Dibidik Barca
Pemecatan itu menjadikan tim pelatih baru, dengan Carrick sebagai caretajer, hanya punya persiapan minimal menghadapi laga krusial tersebut.
Dibilang krusial lantaran hasil pertandingan yang berpotensi menentukan bagi Man United, di mana kemenangan akan memastikan tempat mereka di babak 16 besar.
Sebaliknya, kekalahan bisa jadi akhir perjalanan bagi Man United di kancah kompetisi elite Eropa itu menjelang matchday terakhir – ketika United menghadapi Young Boys di Old Trafford.
Bagusnya, Man United menang.
Dilansir mirror, ada lima perubahan yang dilakukan Michael Carrick pada Man United pada laga tersebut. Berikut ulasannya:
Baca juga: Berita Chelsea, Juve Korban Ganasnya Generasi Emas Cobham, Bianconeri Diajari Cara Bermain Bola
Peran Baru Cristiano Ronaldo
Baca juga: Kabar Chelsea, Thomas Tuchel Sulap Christian Pulisic Jadi Bek Sayap? Mau Menyeberang ke Liverpool?
Cristiano Ronaldo kembali menjadi bintang bagi Man United dalam laga tersebut.
Sejatinya, bukan lagi hal mengejutkan kalau CR7 menjadi tulang punggung bagi Man United sejauh musim ini di ajang Liga Champions dalam hal menggedor jala lawan.
Superstar Timnas Portugal itu telah mencetak lima gol dalam empat pertandingan penyisihan grup untuk United sebelum laga melawan Villareal tersebut.
Namun, hal menarik pada laga tersebut, pemain berusia 36 tahun itu tidak dimainkan dalam posisi penyerangan tengah seperti biasanya oleh Michael Carrick.
Baca juga: Berita Milan, Perusak Comeback Ibra Masuk Radar, Amuk Tomori Didukung Fans, Kamara Pengganti Kessie
Sang caretaker justru menempatkan Cristiano Ronaldo dari sisi kiri serangan dari pola formasi tiga penyerang.
Penyerang di sayap kiri adalah posisi lazim bagi Ronaldo di Juventus dan di Timnas Portugal.
Sejak bergabung kembali ke Old Trafford, Ronaldo diplot sebagai penyerang tengah oleh Ole Gunnar Solskjaer, sesuatu yang kini diubah Carrick.
Lewat golnya ke gawang Villareal, Cristiano Ronaldo kini sudah mengoleksi 10 gol musim ini, termasuk enam gol di Liga Champions.
Peran Cristiano Ronaldo akan menjadi salah satu keputusan besar pertama manajer baru di Man United.
Baca juga: Berita Milan, Kesalahan Terbesar Rossoneri, Pioli Ungkap 3 Aib, Tim Paling Rapuh di 15 Menit Pertama
Donny van de Beek Gusur Bruno Fernandes
Sorotan utama lainnya adalah posisi Bruno Fernandes yang tergusur dari starting line-up.
Secara mengejutkan, Carrick berani memberi tempat utama pada Donny van de Beek di posisi yang biasa diisi Bruno Fernandes.
Sejauh ini, bintang Timnas Portugal itu sangat jarang dikeluarkan dari tim utama oleh Solskjaer.
Tercatat, Bruno Fernandes selalu menjadi starter dalam 16 pertandingan Man United musim ini, termasuk keempat pertandingan di fase grup Liga Champions sebelumnya.
Di tangan Carrick, Bruno Fernandes baru dimasukkan pada 25 menit sebelum pertandingan berakhir.
Baca juga: Kabar Man United, Ibra Ungkap Masalah Besar di Old Trafford, MU Bak Hidup di Masa Lalu
Beri Kesempatan Anthony Martial
Hanya untuk keempat kalinya musim ini, Anthony Martial mendapat tempat di starting line-up United.
Sayangnya, bagi pemain Timnas Prancis itu, ini adalah juga kali keempatnya dia gagal tampil impresif untuk meyakinkan pelatih memberi dia tempat utama di tim.
Anthony Martial dinilai nyaris 'tak terlihat' selama turun merumput selama lebih dari satu jam, sebelum dia digantikan oleh Marcus Rashford.
Pemilihan Martial ketimbang Rashford sebagai starter oleh Carrick di laga ini sejatinya jadi hal yang mengejutkan banyak pihak.
Maklum, Martial yang masuk menggantikan Rashford digantikan di babak pertama pada saat MU dilipat Watford 1-4, tampil sangat melempem dan tak berkontribusi banyak.
Memilihnya menjadi starter merujuk laga terakhirnya itu, dianggap sebuah hal yang aneh.
Benar saja, Martial juga tak bisa berbuat banyak saat Man United menghadapi Villareal. Sebuah penampilan yang membuat nasib sang pemain makin abu-abu di Old Trafford.
Tampil Lebih 'Compact' dalam Bertahan
Man United tampaknya jauh lebih baik dalam bertahan dalam laga ini ketimbang laga-laga sebelumnya pada beberapa minggu belakangan.
Kebobolan lima gol melawan Liverpool serta empat gol melawan Leicester dan Watford, membuat pertahanan Man United dalam sorotan yang menyiratkan adanya krisis di lini pertahanan di United pada minggu-minggu terakhir di bawah Ole Gunnar Solskjaer.
Pertandingan Rabu dini hari tadi, berbeda. Man United tampak lebih solid. Hal itu dibuktikan dengan statistik yang menunjukkan Villarreal hanya punya sedikit peluang sepanjang laga.
Pun, pertahanan Man United memang masih jauh dari kata kokoh dan kuat dalam laga itu, namun tampak ada peningkatan penting ketimbang apa yang mereka tampilkan pada beberapa minggu terakhir.
Aspek lain yang mesti diperhatikan adalah, lebih solidnya pertahanan Man United justru berimbas pada minimnya ancaman serangan ke gawang lawan.
Sosok yang akan menggantikan Carrick nantinya harus menemukan keseimbangan yang tepat antara soliditas pertahanan dan mendapatkan hasil maksimal dari barisan penyerang di Man United.
Fred Direvitalisasi
Peran Fred di Manchester United sering kurang dihargai dengan kekurangannya yang sering disorot, namun pada laga melawan Villareal, kualitasnya muncul ke permukaan.
Di laga itu, Fred menjadi pemain yang menambahkan tekanan dan urgensi yang sangat dibutuhkan Man United.
Antisipasi dan konsentrasinya menjadi sangat krusial, terutama momen ketika Fred memanfaatkan umpan pendek kiper Villarreal Geronimo Rulli untuk memaksakan kesalahan pertahanan dan menghasilkan gol Ronaldo.
Tekanan yang sama juga dilakukan Fred saat dia juga memberi pressure ke pemain Villareal yang berujung pada gol menit akhir dari Jadon Sancho. (oln/*)