Dengan kecepatannya tersebut, ia menjadi bek kiri modern dengan rajin membantu serangan.
Pemain berusia 20 tahun itu mencatatkan dribbles completed sebanyak 3.31.
Untuk pemain yang berada di posisi bek kiri, catatan tersebut sangatlah impresif.
Ia juga menjadi salah satu bek yang paling banyak berada di kotak penalti, statistik sentuhannya di kotak penalti berada di angka 2.53 per pertandingan
Itulah yang membuat ia seringkali memberi peluang berbahaya untuk Lewandowski yang bermain sebagai ujung tombak serangan.
Catatan assistnya untuk Munchen musim ini sebanyak 5 assist, itu menjadikan ia sebagai pemain belakang dengan jumlah assist terbanyak di Liga top eropa bersama Trent Alexander-Arnold (9) dan Joao Cancelo (6).
Pendekatan Julian Nagelsmann di Bayern Munchen memang tak banyak berubah dengan juru taktik sebelumnya, Hansi Flick.
Baca juga: Liverpool Siapkan 7 Pemain Muda Untuk Melakoni Debutnya di Liga Champions Lawan Porto, Ini Daftarnya
Baca juga: Lionel Messi Sebut 6 Tim Ini Bisa Memenangkan Liga Champions 2021-2022, Musim Ini Cukup Berimbang
Nagelsmann mempertahankan skema Flick dengan bermain di skema 4-2-3-1, namun sentuhan berbeda pada cara dia memanfaatkan lini sayap Die Roten.
Ia meninggalkan peran inverted winger yang menjadi senjata Flick di musim lalu, Sane yang berkaki kidal ia taruh di sisi kiri penyerangan, sedangkan Gnabry dan Coman menempati arah yang berlawanan.
Hal tersebut membuat catatan gol dan assist para winger Die Roten lebih mencolok, rata-rata xA dan xG mereka juga mentereng.
Terutama Leroy Sane, winger asal Jerman itu ia sulap menjadi pemain versatile yang tak hanya handal dalam aspek mencetak gol dan assist, melainkan mengatur serangan Munchen di sepertiga akhir.
"Itu adalah tentang membawa dia (Sane) kembali kualitasnya ke lapangan dan meningkatkan hasilnya," Kata Nagelsmann dilansir laman resmi Bayern Munchen.
"Itu yang terpenting, terutama kontra lawan-lawan yang bermain bertahan ke dalam," jelasnya.
Saya bukan penyihir juga, namun saya ingin menunjukkan kepadanya, kita akan melihat Sane yang lebih hebat," tungkas juru taktik berusia 34 tahun itu.
(Tribunnews.com/Deivor)