TRIBUNNEWS.COM - Banyak kejutan terjadi, dalam laga yang berat sebelah, antara Chelsea menjamu Manchester United di lanjutan Liga Inggris, tadi malam.
Skor imbang 1-1 tidak menggambarkan permainan selama 90 menit: Chelsea jauh lebih dominan dibandingkan United, bahkan di 45 menit babak pertama, The Blues punya banyak peluang untuk menang.
Kesalahan Jorginho di awal babak kedua juga cukup mengejutkan, sebuah kesalahan antisipasi yang dimanfaatkan dengan baik oleh Jadon Sancho untuk membawa tim tamu unggul.
Manchester United juga melakukan kejutannya, dengan memainkan tiga gelandang bertahan sekaligus, Matic-Fred-Scott McTominay diturunkan sejak menit awal laga.
Turunnya ketiga gelandang ini, mengorbankan satu sosok penting yang menjadi tulang punggung Manchester United: Cristiano Ronaldo, yang duduk di bangku cadangan.
Baca juga: David de Gea Ngeri Lihat Serangan Chelsea yang Ugal-ugalan, Rangnick Makin Greget Besut MU
Baca juga: Formasi Manchester United Difitnah Titipan Rangnick, Carrick Bantah Tuduhan Keji Neville
Michael Carrick, memang bukan belum teruji, tetapi adaptasi taktiknya dengan memainkan tiga penyerang yang lebih mobile yakni Marcus Rashford-Jadon Sancho dibantu dengan Bruno Fernandes sebagai nomor 10, jelas sangat berfungsi dengan baik di laga tersebut.
Mobilitas penyerang Manchester United, tidak hanya menawarkan kekuatan dari sisi penyerangan, tetapi sangat membantu ketika setan merah bertahan secara rapat.
Rashford-Bruno-Sancho, akan langsung menekan ketika kehilangan bola, ini yang menyulitkan Chelsea di babak pertama, meskipun akhirnya The Blues menemukan celah di sisi Aaron wan-Bissaka.
Statistik menggambarkan bagaimana efektifitas tiga penyerang alas Manchester united, sangat berjalan denga baik.
Manchester United memenangkan penguasaan bola 6 kali di sepertiga pertahanan Chelsea, cartatan yang hanya dua kali dilakukan United musim ini, selain melawan Newcastle United.
Menariknya, Fred, Bruno Fernandes dan Alex Telles, menjadi tiga pemain yang memenangkan penguasaan bola, meskipun tidak lepas dari peran Sancho dan Rashford.
Gol Jadon Sancho, juga bagian dari manfaat penyerang mobile, tekanan yang Rashford dan Sancho berikan kepada Jorginho, cukup mempengaruhi kesalahan yang dilakukan gelandang timnas Italia ini dalam menyapu bola.
Hadirnya Cristiano Ronaldo di menit ke-64, juga membuat United kehilangan pressing, dan punya akibat cukup fatal, karena mereka justru gagal mempertahankan skema yang berjalan dengan baik di babak pertama.
Ronaldo, di satu sisi, juga tidak begitu senang dengan duduk di bangku cadangan, terbukti, megabintang asal Portugal ini adalah pemain pertama yang masuk ke lorong ganti, bahkan tidak menyalami Michael Carrick.
Carrick, juga tidak keliru mencadangkan Ronaldo, dan penjelasannya pasca laga, cukup bisa diterima dan memang berhasil di laga ini.
“Kami datang ke sini dengan sebuah rencana, saya tahu bagaimana Chelsea akan bermain dan kami ingin menghentikan umpan-umpan pendek yang mereka lakukan melalui Jorginho dan (Ruben) Loftus-Cheek di tengah lapangan,” ujar Carrick di Sky Sports.
“Kami sadar akan hal itu. Kemudian sedikit kesegaran untuk tim, dua atau tiga perubahan, beberapa penyesuaian dengan taktik, itulah yang kami putuskan dan kami hampir melakukannya.” pungkas Carrick.
Pendekatan untuk membangkucadangkan Cristiano Ronaldo, juga sangat mungkin terjadi di era Ralf Rangnick, mengingat pria asa Jerman ini sangat taat dengan permainan menekan.
Permainan menekan ini, bukan hanya menyingkirkan Cristiano Ronaldo ke bangku cadangan, namun, trio gelandang seperti yang ditunjukkan oleh Carrick di laga melawan Chelsea menjadi solusi.
Baca juga: Juventus yang Kehilangan Arah, Masalah Skema Allegri, Kejutan Bonucci, Beban Dybala dan Chiesa
Banyak spekulasi, bahwa Darren Fletcher, mendapatkan arahan telpon dari Ralf Rangnick, yang dikonfirmasi oleh Sky Sports, bukanlah telpon dari pria asal Jerman ini.
Tetapi, wajar jika publik mengira bahwa Fletcher mendapatkan telpon dari Rangnick, karena sesaat setelahnya, Fletcher meminta Aaron wan Bissaka untuk lebih naik dan membantu menekan ketika United kehilangan bola.
Dan Fletcher jauh lebih bertugas sebagai asisten pelatih daripada Direktur Teknis, ia menjadi yang paling vokal di touchline, bahkan berdebat dengan Thomas Tuchel, yang akhirnya mendapat kartu kuning di laga ini karena protes keras.
Fletcher, bisa jadi akan memainkan peran yang sama di bawah Rangnick, dan tentu saja, akan menarik melihat bagaimana Rangnick menyesuaikan pendekatannya di Manchester United.
Menariknya, Eric Bailly pasca laga melawan Chelsea diwawancara oleh salah satu media Prancis, dan menyebut bahwa semua pemain Manchester United sudah tahu siapa yang akan menjadi Manajer mereka di akhir musim.
Dan kejutan untuk Manchester United, masih terus berlanjut.
(Tribunnews.com/Gigih)