News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Transformasi Cristiano Ronaldo dari Pendribel Egois ke Mesin Pencetak Gol, Andil Ferguson & Mourinho

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Striker Manchester United Portugal Cristiano Ronaldo (kiri) merayakan setelah mencetak gol kedua mereka, yang ke-800 untuk klub dan negara dalam selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 2 Desember , 2021.

Dia bisa didorong lebih ke depan memanfaatkan kemampuannya mencari ruang di area pertahanan lawan membuatnya dipercaya sebagai target man.

Ronaldo mampu mencetak gol dengan pergerakannya sendiri, yaitu berlali dan melewati lawan, ia juga dapat mencetak gol dari luar kotak penalti memanfaatkan kualitas tendangannya.

Cristiano Ronaldo tidak terlalu butuh peluang besar agar mencetak gol, karena ia mampu memanfaatkan peluang sekecil mungkin untuk dapat ia sarangkan ke gawang lawan.

Kekuatan kaki kanan dan kirinya sama bagusnya, dia punya sundulan akurat nan kuat disertai kemampuan melompat yang fantastis.

Kepergian Mourinho dari Real Madrid tak membuat nafsu mencetak gol Ronaldo berkurang, ia justru lebih berbahaya di lini sereng Los Blancos.

Ancelotti memberi Ronaldo kebebasan bergerak bersama Karim Benzema dan Gareth Bale, ia menjadi tumpuan lini serang Real Madrid, tugas Benzema dan Bale lebih sebagai pelayan.

Tak heran, torehan gol Cristiano dari musim ke musim selalu jauh di atas kedua pemain tersebut.

Dari 101 pertandingan yang telah ia jalani di era kepelatihan Ancelotti, CR7 sukses mencetak 112 gol, luar biasa!

Lalu, pada Januari 2016, Zinedine Zidane dipercaya sebagai nahkoda anyar Los Blancos menggantikan Carlo Ancelotti.

Tak berubah, Ronaldo tetap diperankan sebagai goal getter utama, sedangkan Benzema berperan sebagai pemain depan yang sifatnya trequartista, atau pemain nomor 10.

Build-up serangan di sepertiga akhir lapangan diemban oleh Benzema, Ronaldo sebagai pencetak gol utama lebih banyak menunggu di sekitar area kotak penalti, menunggu sang pelayan mengirimkan umpan ciamik kepadanya.

Lagi-lagi, torehan Ronaldo masih fantastis, bermain dibawah nahkoda Zidane selama tiga musim, CR7 sukses mencetak 112 gol dari 114 pertandingan.

Berhasil meraih segalanya bersama Real Madrid membuat Ronaldo memilih untuk mencari tantangan baru untuk hijrah ke tim raksasa Italia, Juventus.

Datang di Juventus dengan usia yang sudah menginjak 34 tahun tak membuat CR7 kehilangan tajinya untuk mencetak gol.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini