Namun, pemain asal Inggris itu memilih bergabung ke Borussia Dortmund.
Pada tahun 2020 lalu, Rangnick kembali mengungkap kekaguman pada Sancho.
Ia melabeli pemuda berusia 21 tahun tersebut sebagai salah satu pemain paling berbakat di Eropa.
Potensi assist yang bisa tercipta dari kakinya menjadi perhatian utama Rangnick.
"Saya tidak melihat ada pemain lain yang punya kombinasi seperti dirinya," ungkap Rangnick dikutip dari Twitter Statman Dave.
"Ia memiliki kecepatan, berbahaya di depan gawang lawan, dan mampu membuat assist."
"Dua adalah salah satu pemain terbaik di Eropa," sambungnya.
Pujian setinggi langit itu kemungkinan bisa berdampak pada posisi Sancho di skuat utama.
Selama masa kepelatihan Solskjaer, bekas pemain Dortmund itu kerap kesulitan menapak ke tim utama.
Ia menghabiskan banyak waktu duduk di bangku cadangan tim.
Teman dekat Marcus Rashford ini kebanyakan bakal dimainkan kala babak kedua sudah memasuki menit ke-65 ke atas.
Peruntungannya mulai berubah ketika Michael Carrick menjabat sebagai pelatih sementara.
Sancho dipercaya baik sebagai penyerang bayangan atau mengisi pos di sayap kanan.
Sumbangsih nyata dari sang pemain secara perlahan mulai terlihat bagi Manchester United.