Meski secara postur tubuh sangat mumpuni sebagai striker top, ucapnya, Geoffrey Castillion justru kerap kalah duel dengan para pemain Persebaya Surabaya.
"Selain itu, sentuhan dan kontrol bolanya juga sering lepas, dan seperti tidak ada semangat dalam bertanding. Seandainya Persib jadi mendatangkan satu striker asing baru di transfer window nanti, sepertinya Castillion lebih berpeluang dilepas daripada Wander Luiz," kata Sujana.
Baca juga: Deretan Fakta Buruk Persib Saat Dihajar Persebaya, Robert Ungkap Kesalahan Fatal, Misi Kian Kacau
Baca juga: Lihat Metode Shin Tae-yong, Rochy Putiray Prediksi Timnas Indonesia Tembus Final Piala AFF 2020
Dari 16 pertandingan yang sudah dilakoni Persib Bandung, penyerang asal Belanda itu sudah tampil 13 kali.
Sebagian besar sebagai pemain cadangan. Penyerang yang sempat dipinjamkan ke Como 1907 di Serie C Italia itu hanya lima kali menjadi starter.
Total, ia mencetak 3 gol dalam 13 pertandingan itu yakni ke gawang Persela Lamongan, Persipura Jayapura, dan Persiraja Banda Aceh.
Jumlah gol Geoffrey Castillion itu hanya separuh dari koleksi gol Wander Luiz.
Baca juga: Berita Chelsea, Araujo Pengganti Rudiger, Werner Diwanti-wanti Jangan ke MU, Wonderkid Mau Gabung
Baca juga: Hal-Hal Menarik Saat Persebaya Bekap Barito Putera 2-0, Bajul Ijo 10 Pemain, Wonderkid Cetak Gol
Sujana tak hanya fokus pada koleksi gol itu. Menurutnya, seorang stiker tidak selalu diukur dari jumlah gol.
"Tapi juga kontribusinya membuka ruang dan melepaskan umpan kepada pemain lain yang memiliki kesempatan lebih besar untuk cetak gol. Itu juga bagian dari tugas striker. Inilah yang dimainkan oleh Wander Luiz saat melawan Persebaya."
"Karena ia dijaga sangat ketat, ia hanya dapat membuka ruang dan memberikan operan-operan kepada pemain yang lebih memiliki peluang," ujarnya.
Baca juga: Belum Pernah dalam Sejarah Timnas Indonesia Kalah dari Kamboja, Akses Link Live Streaming di Sini
Soal kekalahan dari Persebaya Surabaya, ucapnya, bukan hanya karena kemampuan para penyerang Persebaya Surabaya dalam memanfaatkan peluang.
Bukan juga karena disiplin dan rapatnya lini pertahanan tim Persebaya Surabaya dalam menahan gempuran pemain Persib Bandung.
Menurutnya, pasukan Robert Alberts banyak membuat kesalahan sendiri.
"Sebenarnya penguasaan bola dan dominasi permainan dimiliki Persib Bandung, terutama di babak pertama. Lantaran rapatnya pertahanan Persebaya Surabaya dan tidak adanya ancaman ke gawang Persib, para pemain Persib terus fokus menyerang," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (8/12/2021).
Keasyikan menyerang, Wander Luiz dan kawan-kawan terlambat membangun pertahanan. "Lupa melakukan transisi ke bertahan, hasilnya blunder berkali-kali terjadi di pemain belakang, dan seperti inilah hasilnya," kata Sujana.
Baca juga: Deretan Fakta Buruk Persib Saat Dihajar Persebaya, Robert Ungkap Kesalahan Fatal, Misi Kian Kacau