Itu membuat Arteta membutuhkan sosok pemain yang dapat mengontrol bola dengan baik dan memiliki kualitias passing yang mumpuni, sehingga dapat menjadi penghubung dari lini bertahan ke lini serang.
Dan pemain akademi Arsenal, Emile Smith Rowe adalah jawabannya, ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Smith Rowe bisa bermain dengan cerdas saat dirinya berada dalam tekanan, pengambilan keputusannya dalam berlari dan kepekaan posisinya berada di level yang tinggi.
Tak hanya bermain di tengah, ia juga dapat dimainkan sebagai pemain sayap saat Arteta bermain dengan skema 4-4-1-1
Meski bermain lebih melebar, pemain asal Inggris tersebut masih berperan sebagai playmaker, dengan mengatur serangan The Gunners di sepertiga akhir.
Visi bermain dan kreatifitas yang dimiliki sang pemain membuat ia tak kesulitan untuk beradaptasi dengan berbagai skema dan perain yang diberikan Arteta.
Pergerakannya di sisi tepi akan dibantu Odegaard yang tampil ciamik berdiri di belakang striker utama Arsenal.
Eks pemain Real Madrid ini adalah salah satu pemain yang penampilannya cukup konsisten. Ia telah mencetak 3 gol secara berturut-turut kala Arsenal ditumbangkan Manchester United dan Everton, serta kemenangan melawan Southampton pekan lalu.
Kemampuam Odegaard tak hanya soal menciptakan peluang ataupun memperlancar serangan Arsenal.
Pemain asal Norwegia tersebut juga memiliki akurasi tendangan yang sangat baik.
Satu gol plesing menggunakan kaki kanan ke gawang Manchester United bulan lalu adalah buktinya.
Ia juga menjadi pemain utama Arsenal untuk mengambil bola set piece dan corner kick.
hal lainnya yang membuat pemain berusia 23 tahun spesial adalah kemampuannya yang dapat bermain di beberapa posisi di area sentral.
Kelebihan ini sudah pernah dimanfaatkan Mikel Arteta di musim lalu. Odegaard bisa dipasang sendirian sebagai playmaker.