TRIBUNNEWS.COM - Bertahan ala preman mewarnai kemenangan Juventus atas Bologna pada giornata ke-18 Liga Italia, Minggu (19/12/2021) dini hari WIB.
Terhampar di Stadion Renato Dall' Ara, Juventus memastikan tiga poin dari Bologna setelah laga berkesudahan dengan skor 2-0.
Gol kemenangan Si Nyonya Tua dilesakkan oleh Alvaro Morata dan Juan Cuadrado.
Tambahan poin maksimal membuat Bianconeri kini menduduki tangga keenam klasemen Serie A dengan koleksi 31 poin.
Baca juga: Hasil Liga Italia: Kemenangan Juventus Diwarnai Ngambeknya Arthur Melo, Allegri Angkat Bicara
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia Tadi Malam: Rekor Unbeaten Atalanta Terputus, Juventus & AS Roma Selevel
Juventus bisa saja turun peringkat, lantaran Fiorentina yang duduk di urutan ketujuh (30) belum mamainkan pertandingan pekan ke-18.
Meski demikian, kemenangan ini menunjukkan bahwa Juventus pantang menyerah untuk terus berusaha memperbaiki posisi mereka di tabel clasifica Serie A.
Namun siapa sangka, di balik kemenangan ini, tersisip filosofi bertahan ala "preman" milik Matthijs de Ligt.
Yap, pemain bertahan asal Belanda ini sepanjang laga tampil spartan untuk mengawal pergerakan bomber Bologna, Marko Arnautovic.
Namun De Ligt memiliki cara khusus untuk mengantisipasi pergerakan bekas Attacante Inter Milan tersebut.
Usut punya usut, gaya bertahan ala preman digunakan oleh eks defender Ajax Amsterdam ini.
"Jujur saja, saya menikmati duel-duel yang terjadi dengan Arnautovic."
"Meski memiliki perawakan yang lebih kecil, saya tak pandang bulu untuk langsung menghajarnya," tegas pemain Timnas Belanda itu, dikutip dari laman Football Italia.
"Saya tak bisa membiarkan seorang striker mendakati area pertahanan."
"Sikap yang saya miliki jelas, saya harus tegas dan kasar untuk menghadapi pemain seperti Arnautovic, jika tidak, sebaliknya dia akan menyakiti saya," terang bek muda masa depan Juventus.