TRIBUNNEWS.COM - Jika ada tim yang membuat iri di antara kontestan Serie A Liga Italia itu jelas Inter Milan.
Konsistensi Nerazzurri dalam menjaga tren permainannya membuat klub sekota AC Milan itu menutup tahun 2021 dengan status Campione d'Inverno alias juara paruh musim Liga Italia.
Berbicara tradisi, mayoritas tim yang penyandang predikat tersebut akan mengakhiri musim dengan titel Scudetto juara Serie A.
Awalnya, Inter Milan memang dipandang sebagai satu di antara tim yang masuk dalam bursa perengkuh titel juara.
Namun jelas bukan urutan yang pertama mengingat awal musim Nerazzurri dihadapkan berbagai polemik dan masalah internal .
Baca juga: Selera Anti Mainstream, AC Milan Kepincut si Bengal Milik Chelsea, Saingan Baru bagi Brahim Diaz
Baca juga: Klasemen Liga Italia: AC Milan Terus Pepet Inter, Saelemaekers Masih Optimis Kejar Scudetto
Adalah AC Milan yang dinilai sebagai "pole" alias kandidat terkuat.
Dipilihnya Rossoneri tak lepas dari progres performa yang menjanjikan dari anak asuh Stefano Pioli ini.
Namun hingga giornata 19, fakta berbicara lain. Inter Milan yang sempat dilanda masalah sejak awal musim bisa survive.
Klub kesayangan Interisti ini ditinggal Romelu Lukaku dan Antonio Conte.
Di mana keduanya bisa dibilang pusat dari keberhasilan Inter menjuarai Liga Italia musim lalu.
Penunjukan Simone Inzaghi pun banyak diikuti suara sumbang, mengingat rekam jejaknya tak sementereng Antonio Conte.
Tak berhenti sampai di situ, kedatangan Edin Dzeko untuk menggantikan Lukaku juga tak luput dari sorotan miring.
Namun situasi berbicara lain, Inter Milan kini banyak dipuja-puja oleh berbagai kalangan lantaran performa stabil berkat kepintaran Inzaghi dalam meramu permainan.
Satu di antaranya datang dari eks pemain Timnas Italia era 1980an, Riccardo Ferri.