Timnas Indonesia bahkan nyaris kebobolan gol keenam andai sundulan Irfan Fandi tidak membentur mistar gawang.
Baca juga: PSIM Tak Gentar Dikepung Tim Sultan Liga 2, Seto Tak Sabar Hadapi RANS Cilegon FC
Ini yang harus dibenahi, situasi bola mati adalah kekuatan dari Singapura dan Thailand sedangkan transisi adalah kunci bagi Vietnam.
Melihat apa yang dibangun Shin Tae-yong dalam situasi bola mati, man to man marking adalah yang digunakan oleh Shin Tae-yong, cara ini sebenarnya cukup efektif dalam beberapa situasi.
Hingga di laga melawan Singapura, celah itu nampak mulai terlihat ketika peluang Ikhsan Fandi di babak pertama nyaris membawa Singapura unggul.
Haris Harun saat itu melihat Fachrudin Aryanto nampak terpancing dengan pergerakan Safuwan Baharudin, pun dengan Rizky Ridho yang sudah mengawal Irfan Fandi.
Ikhsan Fandi berada di tiang jauh, tanpa pengawalan, karena Haris Harus berhasil menjadi tembok untuk Fachrudin Aryanto yang terlambat memberikan pengawalan.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Singapura, Piala AFF 2020: Shin Tae-yong Awasi 4 Pemain Lawan
Beruntung, sundulannya masih bisa diamankan Nadeo saat itu.
Ini harus menjadi catatan, karena gol pertama kamboja juga datang ketika pemain belakang Indonesia kehilangan konsentrasi dari bola mati.
Sedangkan ketika transisi, dua fullback harus mendapatkan bantuan ketika transisi dari menyerang ke bertahan.
Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan membutuhkan back up, karena celah ini juga menjadi perhatian dari lawan.
Singapura membuktikan itu dan Laos memanfaatkan transisi itu dengan baik, bahkan bisa mencetak gol ke gawang Indonesia.
Ini yang juga harus diwaspadai, mengingat Singapura punya kekuatan di kedua sayap terutama Fariz Ramli di sisi kanan penyerangan SIngapura.
Elkan Baggott juga sudah mulai tereksploitasi dengan SIngapura membuat Ikhsan Fandi melakukan banyak pergerakan tanpa bola, yang menarik Elkan menjauh dari pertahanan.
Bahkan dalam situasi tertekan, Elkan Baggott juga kesulitan menemukan opsi untuk membagi bola.
Permasalahan lini belakang ini harus bisa diatasi Shin Tae-yong, karena jika lolos ke Final Piala AFF 2021, antara Thailand dan Vietnam, sangat punya kekuatan untuk mengeksploitasi celah sekecil apapun di Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Gigih)