TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang laga semifinal Liga 2 2021, manajemen RANS Cilegon FC memberikan suntikan semangat ke skuad mereka.
Suntikan semangat itu dilakukan jajaran Direksi Rans Cilegon FC dengan menengok langsung latihan hari terakhir tim nya di Stafion Pakansari Bogor.
Wakil Direktur Utama Rans Cilegon, Rajiv mengungkapkan semangat merupakan modal untuk lolos semifinal Liga 2 musim 2021.
"Kami mengobarkan semangat tim, pertandingan besok adalah momentum untuk mendapatkan tiket masuk ke Liga 1," ungkapnya di Bogor, Minggu (26/12/2021).
Baca juga: Jadwal Laga Semifinal Liga 2, RANS Cilegon Vs PSIM, Dewa United Vs Persis Digelar Tanpa Penonton
Dari jadwal Liga 2, Rans Cilegon bakal berhadapan dengan PSIM Yogyakarta di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (27/12/2021) pukul 17.00 WIB.
Rajiv menerangkan bahwa kesebelasan yang dipimpinnya akan bermain penuh esok hari.
"Kami cek dengan pelatih, semua dalam keadaan siap tempur esok hari. Jadi di atas kertas, tidak ada hambatan berarti dari internal tim," tegasnya.
Sementara itu, dilihat dari kesehatan pemain, Rajiv menerangkan bahwa kesebelasan telah melakukan recovery yang cukup.
Baca juga: Jadwal Semifinal Liga 2: RANS Cilegon FC vs PSIM, Dewa United vs Persis Solo, Live Indosiar
"Recovery saya pikir cukup ya, di internal kami. Yang perlu kami jaga adalah semangat menembus batas untuk bermain dengan strategi terbaik," pungkasnya.
Sementara itu, tim PSIM Yogyakarta saat ini sedang kurang fit. Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro mengaku tiga pemain regulernya dipastikan absen pada laga esok hari karena mengalami cedera.
"Saat ini kondisi kami memang tidak bisa full tim karena beberapa pemain cedera. Seperti Sugeng, Hapidin, Yudha, lalu Irhaz," kata Seto saat konferensi pers jelang pertandingan, Minggu (26/12/2021).
Masalah lain yang dihadapi PSIM menjelang laga semifinal yakni padatnya jadwal kompetisi, serta fakta bahwa para pemain klub Yogyakarta juga baru pertamakali bermain di Stadion Pakansari.
"Mengenai recovery Rans sebenarnya punya waktu lebih banyak, apalagi kami lebih sedikit," tutup Seto. (*)