News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Inter Milan Juara Paruh Musim, Peran Simone Inzaghi, Kebebasan Calhanoglu, Pengalaman Beppe Marotta

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Inter Milan asal Bosnia Edin Dzeko (kedua kiri) merayakan setelah membuka skor selama pertandingan Grup D Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Shakhtar Donetsk pada 24 November 2021 di stadion San Siro di Milan.

TRIBUNNEWS.COM - Ketika Simone Inzaghi menjabat sebagai Manajer dari Inter Milan, menggantikan Antonio Conte, banyak yang mempertanyakan keputusannya untuk melatih Nerazzurri.

Bukan meragukan kualitas dari Simone Inzaghi, ia sudah membuktikannya bersama Lazio selama lebih dari tiga musim, tetapi kondisi Inter Milan yang membuat keraguan muncul.

Berstatus sebagai juara Liga Italia, Inter Milan tidak didukung dengan ekosistem yang apik, terlebih masalah keuangan grup Sunning sebagai pemilik klub menjadi faktor yang tak terhindarkan.

Inter Milan terpaksa melepas Romelu Lukaku ke Chelsea, Achraf Hakimi juga harus dilego ke PSG dan nyaris kehilangan Lautaro Martinez.

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi (belakang keempat), bek Inter Milan dari Belanda Denzel Dumfries (ke-2), penyerang Bosnia dari Inter Milan Edin Dzeko (ke-3), bek Inter Milan dari Italia Federico Dimarco (ke-3), dan penyerang Inter Milan dari Argentina Lautaro Martinez (ke-2). ) mengakui publik pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Salernitana dan Inter Milan pada 17 Desember 2021 di stadion Arigis di Salerno. (Carlo Hermann / AFP)

Baca juga: Profil Madam Pang, Sosok di Balik Pergantian Kiper Timnas Thailand saat Lawan Indonesia di Final AFF

Baca juga: AC Milan Kepincut Dengan Lille Sven Botman

Tetapi maju 3 bulan setelahnya, fakta tak terbantahkan bahwa Inter Milan adalah juara paruh musim Serie A Liga Italia membungkam semua kritikan tersebut.

Inter Milan membungkam semua kritikan, termasuk Simone Inzaghi yang sangat diragukan bisa menangani tim besar.

Apa yang terjadi di Inter MIlan bukanlah Mukjizat, tetapi sebuah proses yang berkesinambungan antara kerja keras, pengalaman dan juga kecermatan.

Guiseppe 'Beppe' Marotta menjadi sosok yang harus mendapatkan kredit dari sisi pengalaman, sukses membangun Juventus menjad tim elite, ia melakukan hal yang sama di Inter Milan dengan sejumlah catatan apik.

Seperti diektahui, dengan keuangan terbatas Inter Milan, praktis mereka tidak bisa belanja dan hanya mendatangkan pemain secara cuma-cuma.

Pun dengan sosok Manajer, Marotta harus cermat, mengganti Antonio Conte yang menyudahi dahaga gelar lebih dari satu dekade juga bukan tugas yang mudah.

Dan Simone Inzaghi adalah jawaban tepat, tidak ada tim Liga Italia yang bisa menyaingi jumlah gelar Juventus dalam lima musim terkahir kecuali Lazio.

Simone Inzaghi membangun tim ibu kota dengan cermat, penuh perhitungan, dan juga dengan kemampuan dana minim ala Claudio Lotito.

Alasan ini yang membuat Marotta tidak ragu menunjuk SImone Inzaghi sebagai pelatih Inter Milan, faktor lainnya juga tidak kalah krusial : skema.

Simone Inzaghi punya pakem 3-5-2 yang sama dengan Antonio Conte, bedanya, Inzaghi butuh gelandang kreatif dibanding pekerja, perbedaan kecil ini tentu bukan masalah yang besar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini