Jika menelisik lebih dalam, ketika Manchester City sudah menemukan performa terbaiknya kerapkali bagi lawan sulit untuk mengalahkan tim tersebut.
Meskipun rotasi pemain kerapkali dilakukan Pep Guardiola, performa dan keganasan Manchester City seakan siap menyergap siapapun lawannya.
Hal yang sama ternyata seperti ulang pada musim ini dimana Manchester City menjadi tim yang konsisten dan sulit dikalahkan ketika berada di puncaknya.
Kata "Dejavu" pun seakan layak menggambarkan performa Manchester City dalam dua musim terakhir.
Tantangannya hanya satu yakni akankah Pep Guardiola bisa mengulangi kesuksesan besar timnya dalam meraih prestasi terbaiknya musim lalu utamanya di Liga Inggris.
Tentu menarik untuk melihat usaha Manchester City untuk bisa mempertahankan gelar juara Liga Inggris pada akhir musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)