Sisanya, percobaan tendangan Timnas Vietnam selalu gagal mengarah ke gawang dan berakhir sia-sia di sepertiga akhir pertahanan Indonesia.
Hal tersebut bisa dicoba Tae-yong kala bertemu Thailand di leg kedua, tak harus bermain dengan 5 bek.
Dengan sistem 4-4-2 yang sering ia usung, Indonesia dapat bermain pragmatis dan menunggu celah pertahanan Timnas Thailand terbuka.
Lalu melakukan serangan balik mengandalkan barisan pemain dengan atribut kemampuan dribel dan kecepatan yang di atas rata-rata.
Kerja keras dan kepercayaan diri harus dimiliki para punggawa Timnas Garuda, secara individu mereka tak kalah jauh dengan Thailand, bahkan dalam urusan skill olah bola dan kecepatan, Indonesia lebih unggul.
Meski sulit, asa untuk mengalahkan Thailand di leg kedua masih ada, pengalaman Shin Tae-yong menukangi Timnas Korea selatan dan keperkasaannya mengalahkan Der Panzer diharapkan mampu menular saat Indonesia bertemu tim Gajah Putih.
(Tribunnews.com/Deivor)