Kehilangan pemain sekaliber Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi secara nyata memang sedikit berpengaruh terhadap permainan Inter Milan, tetapi SImone Inzaghi menyelesaikannya dengan baik.
Baca juga: Chelsea vs Liverpool Liga Inggris, Laga Pamungkas Salah & Mane, Jota Jadi Tumpuan The Reds
Uniknya lagi, pemain yang didatangkan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun, mulai dari Joaquin Correa, Edin Dzeko, Denzel Dumfries hingga sang Judan milik AC Milan, Hakan Calhanoglu.
Keempat pemain yang didatangkan praktis merupakan cara Inzaghi menambal skuadnya, Dzeko untuk menggantikan Lukaku dengan Correa sebagai deputi, Dumfries untuk menutupi hengkangnya Hakimi, dan Calhanoglu untuk mengganti Eriksen.
Selain nama-nama baru, pemain senior juga menajdi kerangka utama tim.
Marcelo Brozovic adalah pemain yang menjadi vital dari permainan Inter Milan, dengan krusialnya dalam transisi yang kini menjadi kunci bagi Inter Milan.
Tetapi, perbedaan terbesar adalah bagaimana Simone Inzaghi mengubah tip yang sangat kaku dan disiplin ala Conte menjadi sangat bebas dan cair.
"Inzaghi memberi kami kebebasan dan membuat kami mengingat, sepak bola adalah sebuah permainan," ujar Alessandro Bastoni di La Repubblica.
Cara bermain ala SImone Inzaghi ini membuat Inter Milan selalu punya solusi dalam situasi apapun, termasuk di beberapa laga krusial seperti melawan Atalanta, Juventus hingga Napoli.
Inter Milan kini nyaman dengan 46 poin dalam 19 laga, unggul 4 poin dari rival sekota, AC Milan di peringkat dua dan 12 poin dari Juventus di peirngkat ke-5.
Gelar Scudetto kedua beruntun adalah sesuatu yang sangat diimpikan oleh semua penggemar dan pemain Inter Milan dan bagi mereka, hanya 19 laga yang memisahkan dari mimpi tersebut.
Dan Simone Inzaghi akan kembali menunjukkan magisnya di paruh musim kedua.
(Tribunnews.com/Gigih)