Ini masalahnya, dengan cara bermain seperti itu, praktis hanya dua fullback yang punya lisensi untuk bermain melebar, Luke Shaw dan Aaron wan Bissaka dalam hal ini menjalankan tugasnya dengan baik.
Masalahnya, adalah bagaimana peran Mason Greenwood, Jadon Sancho, Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani dalam bergabi tugas.
Di babak pertama melawan Wolves, praktis tidak ada yang membantu transisi yang dibangun oleh Scott McTominay, dengan keempat pemain lebih banyak mencari ruang dibanding menjemput bola.
Hasilnya, serangan mereka dengan mudah dipatahkan oleh pemain tengah Wolves yang memang banyak menumpuk pemain di lini tengah.
Masalah ini juga terlihat di laga melawan Burnley, pasca gol pertama dari Scott McTominay, transisi United terhambat, dan sangat mudah dipatahkan oleh Burnley.
Beruntung Luke Shaw punya kemampuan untuk membangun serangan sehingga memberi opsi untuk Nemanja Matic dan McTominay untuk membagi bola.
Hal ini juga dieksploitasi oleh Newcastle United dengan Allan Saint-Maximin mengeksploitasi lini tengah dan belakang Manchester United.
Di laga melawan Wolves, hal ini tidak berjalan baik, Setan Merah kalah jumlah di lini tengah, di babak pertama, menyebabkan bola tidak bisa menembus pertahanan tim tamu.
Perubahan memang tersaji di babak kedua, dengan Edinson Cavani punya tugas untuk menjemput bola, sekaligus membantu United dalam transisi.
Baca juga: Bursa Transfer: Kulusevski ke Arsenal, Dembele ke MU, Pulisic Menuju Barcelona, Liverpool Kejar Sule
Tetapi hal ini tidak efektif, karena United tetap kalah jumlah di tengah, sedangkan ketika bermain melebar, Luke Shaw dan wan Bissaka akan berhadapan dengan dua lapis pemain.
Jadon Sancho dan Mason Greenwood yang diharapkan untuk melakukan akselerasi cinderung buntu, hanya Greenwood yang mengemas 4 kali percobaan sukses melakukan dribble, sedangan Sancho, tidak satu kalipun melewati Nelson Semedo.
Namun, masalahnya, pengambilan keputusan di sepertiga akhir pertahanan dari kedua pemain tersebut sering tidak tepat, Greenwood lebih memilih untuk melakukan sepakan spekulasi, memaksa Rangnick menggantikannya dengan Bruno Fernandes.
Dan bagaimana Cristiano Ronaldo menghilang di pertandingan ini, juga merupakan implikasi dari masalah Manchester United.
Ronaldo, tidak mendapatkan distribusi bola yang seharusnya, sedangkan cara bermain dari pria berusia 37 tahun ini, akan lebih banyak mencari ruang dibanding menjemput bola.