News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Juventus Menjanjikan, Perubahan Skema Allegri, Rotasi Dybala-Morata, Peran Chiesa & Bernardeschi

Penulis: Gigih
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Juventus, Moise Kean melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Cagliari/Juvetus mulai menemukan permainan terbaiknya di bawah Massimiliano Allegri, beberapa kali perubahan skema menjadi kunci

TRIBUNNEWS.COM - Juventus memang baru saja memetik hasil kurang memuaskan kala bermain imbang menghadapi Napoli di Liga Italia.

Namun, bukan berarti Juventus memiliki performa yang kurang apik, pasalnya, mereka belum terkalahkan sejak November, dan perlahan mulai menjaga jarak untuk finish di empat besar klasemen.

Ini bukanlah musim yang mudah untuk Juventus, pasca ditinggal Cristiano Ronaldo dan transisi kepelatihan dari Pirlo ke Massimiliano Allegri, Si Nyonya Tua sempat kesulitan bersaing di awal musim.

Belum lagi badai cidera yang menghantam, memaksa Paulo Dybala, Federico Chiesa hingga Alvaro Morata harus bergantian menepi.

Gelandang Juventus Kolombia Juan Cuadrado merayakan setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Bologna vs Juventus di stadion Renato Dall'Ara di Bologna pada 18 Desember 2021. (Vincenzo PINTO / AFP)

Baca juga: Kebangkitan AC Milan di Liga Italia, Peran Sandro Tonali & Brahim Diaz, Magis Skema Stefano Pioli

Baca juga: Liga Italia: Skuat Compang-camping Napoli Tahan Imbang Juventus, Allegri Geram

Menariknya, kunci kesuksesan Juventus, tidak lepas dari skema pragmatis Massimiliano Allegri.

Pasca kekalahan memilukan atas Atalanta 28 November 2021, Allegri melakukan beberapa perubahan.

Salah satunya adalah pemilihan skema yang berubah jelang paruh musim Liga Italia.

Sebelumnya, Juventus bermain dengan skema 3-5-2 yang berubah menjadi 5-2-3 ketika bertahan.

Cara ini terbukti tidak efektif, karena transisi Juan Cuadrado dan Alex Sandro, kerap terlambat membantu pertahanan.

Perubahan kemudian dilakukan dengan 4-4-2, menduetkan Alvaro Morata dan Paulo Dybala dengan harapan keduanya bisa berbagi bola, dan lini tengah yang solid.

Kenyataannya, AC Milan mengekseploitasi celah dengan mudah, pasalnya Juventus dengan akan bermain di kedua sayap, dan sangat mudah dipatahkan dengan skema 4-2-3-1 AC Milan.

Cuadrado dan Alex Sandro tidak bisa mengalirkan bola, ditambah dengan lini tengah yang juga kehilangan sentuhannya kala membangun serangan.

Dan ketika Juventus dipecundangi oleh Chelsea empat gol tanpa balas, skema 4-4-2 ditinggalkan, karena The Blues secara dominan mengalahkan Juventus di lini tengah.

Gelandang Juventus Prancis Adrien Rabiot (kanan) mengontrol bola di sebelah bek Napoli Italia Giovanni Di Lorenzo selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Juventus dan Napoli di stadion Juventus di Turin pada 6 Januari 2022. (MARCO BERTORELLO / AFP)

Baca juga: Dua Aksi Terpuji Mourinho Saat AS Roma Dibekap AC Milan, Bela Ibrahimovic dari Hinaan Rasis

Juventus sempat beralih dengan 4-2-3-1, skema yang cukup sukses kala menekuk Genoa dengan skor 2-0 saat itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini