"Ketika anda melihat bahasa tubuh beberapa pemain, Rashford sebenernya seperti tidak tampak terlalu kurang percaya diri,".
"Kita pun juga tidak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan pribadinya," tambahnya.
Apa yang diperlihatkan Rashford pun sejatinya sudah disindir oleh legenda Manchester United, Patrice Evra.
Evra menyindir para pemain Manchester United yang tidak mampu menunjukkan daya juang tinggi ketika mengenakan jersey berbalut mantan timnya tersebut.
Eks pemain Prancis itu menegaskan bahwa Manchester United seharusnya memiliki pemain yang memiliki DNA yang selama ini dimiliki klub.
Dimana para pemain harus mampu terus berjuang memperlihatkan mentalitas kuat untuk memenangkan trofi.
Sekalipun timnya harus kalah dalam pertandingan, DNA Manchester United selalu menuntut pemainnya untuk tampil habis-habisan di atas lapangan.
"DNA Manchester United adalah mentalitas pemenang yang meraih trofi,". sindir Evra beberapa hari yang lalu.
"Tetapi juga tentang keinginan untuk maju, menunjukkan semangat dan terus berjuang,".
"Bahkan jika anda kalah, anda tetap memberikan segalanya, maka penggemar pasti memuji anda,".
"Para pemain dan pelatih harus bekerja kolektif, tidak boleh ada yang memiliki gerakan bahasa tubuh jelek di atas lapangan," tambahnya.
Berkaca dari situasi diatas barangkali permasalahan Manchester United saat ini memang bukan pada sosok pelatihnya, melainkan sikap para pemainnya.
Maka tak ayal isu panas terkait adanya 11 pemain Manchester United yang ingin cabut menjadi hal yang tidak salah.
Terlepas dari hal itu, sikap dewasa dan profesionalitas sejatinya perlu ditunjukkan secara terus menerus oleh siapapun yang dalam tim tersebut, termasuk Manchester United.