Dari gelandang tengah, winger kiri, dan kanan, sampai penyerang tengah.
Dan dari semua posisi yang ia perankan, pemain kelahiran 29 Februari 2000 itu sukses menyumbangkan gol.
Sebanyak 10 gol dibuatnya saat turun sebagai penyerang kanan dan gelandang kanan.
Sedangkan sebagai striker, ia sukses menggelontorkan 6 gol. Sebagai catatan, ia berperan sebagai ujung tombak saat akhir musim lalu dan awal musim ini.
Itu baru di Manchester City, catatannya untuk Timnas Spanyol lebih mentereng lagi.
Dari 19 pertandingan yang ia jalani bersama La Furia Roja, pemain berpostur 184 cm tersebut telah menyumbangkan 12 gol.
Perannya sebagai ujung tombak benar-benar dibutuhkan untuk Timnas Spanyol menjebol gawang lawan.
Ia selalu mampu menjawab kepercayaan Enrique jika diberi kepercayaan.
Jika Morata dimainkan, secara otomatis Ferran akan digeser lebih kesamping, meski begitu, kontribusinya juga tetap moncer.
Di Piala Euro lalu, Ferran yang bermain sebagai penyerang sayap, suskes menyumbang 3 biji gol untuk Timnas Spanyol.
Namun, kejeniusan Guardiola menaruh Ferran Torres sebagai penyerang tengah nampaknya akan diikuti oleh Enrique.
Ferran memang lebih berbahaya jika diberi peran sebagai striker, dua golnya ke gawang Italia pada semi final UEFA Nations League tahun ini adalah contohnya.
Satu sontekan berkelas dan satu sundulan ciamik mampu membuat salah satu kiper terbaik di dunia, Donnaruma tak berkutik.
Peran klinis seperti itulah yang dibutuhkan Xavi di Barcelona, Torres adalah pemain versatile, ia dapat dijadikan pemain winger dan striker dengan sama baiknya.