Buendia mampu dimainkan sebagai pemain sayap dan gelandang serang dengan sama baiknya.
Aston Villa pun digadang-gadang akan menjadi tim kuda hitam yang mampu menjadi batu sandungan untuk tim big six di Liga Inggris.
Sayangnya, dengan skuat mewah penampilan The Villanas justru merosot, Dean Smith yang dipercaya menjadi juru taktik tak mampu membawa Aston Villa tampil garang.
Justru sebaliknya, mereka tertahan di posisi 16 klasemen Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 10 poin dari 11 pertandingan sebelum akhirnya dipecat dan digantikan oleh Gerrard.
Kini, masa depan The Villans berada di kepala dingin Steven Gerrard, tambahnya Coutinho di skuat yang ia miliki akan memudahkan ia untuk mengotak ngatik strategi sesuai dengan skema yang ia usung.
Pengalaman keduanya selama berada di Liverpool diprediksi akan mampu membuat Aston Villa tampil lebih menggigit di musim ini.
Gerrard mempertahankan skema 4-3-3 yang terapkan bersama Rangers, ia peduli setan dengan tim yang dihadapi, permainan kolektif mengandalkan umpan-umpan pendek menjadi senjata Gerrard untuk merusak fondasi pertahanan lawan.
Menghadapi Manchester United saja, Aston Villa dibuatnya tampil mendominasi dengan menguasai ball possesion sebanyak 55% dan 9 kali melakukan tembakan.
Di atas kertas memang pemain Aston Villa kalah mentereng dengan skuat yang dimiliki Rangnick, namun, kecerdasan dan sistem yang ia terapkan berhasil membuat The Villans tampil lebih baik dari Setan Merah.
(Tribunnews.com/Deivor)