Keberadaan mereka di depan sebagai ujung tombak tak menunjukkan kerja sama yang apik, keduanya sama-sama bernafsu untuk mencetak gol ketimbang saling melayani satu sama lain.
Persib Bandung memang memilki barisan pemain sayap cepat yang berfungsi untuk melayani kedua ujung tombak mereka.
Namun, serangan-serangan Maung Bandung sering mandek saat berada di sepertiga akhir, Bruno dan David da Silva tak mampu menjadi tembok ataupun pemain yang kuat untuk menahan bola.
Tak ada pemain yang mampu untuk menjadi jembatan sebagai penyuplai kedua striker Persib yang bertipikal pemain nomor 9.
Bahkan, Bruno seringkali turun ke tengah hingga lini sayap guna menjemput bola, jelas hal tersebut tidaklah efektif.
Pemain asal Brasil itu bukanlah pendribel handal ataupun pembuka ruang yang mempunyai visi bermain tinggi.
Baca juga: Timnas Indonesia Kental Aroma Persebaya Surabaya, Marselino Mewahkan Opsi Gelandang Garuda
Baca juga: Bukan Untung Malah Buntung, Laju Unbeaten Persebaya Sirna, Misi Ganda Bajul Ijo Ambyar di BRI Liga 1
Robert nampaknya harus berpikir dua kali untuk menduetkan Bruno dan David da Silva di laga selanjutnya.
Memang tak ada salahnya bermain pragmatis dengan skuat mentereng, namun Robert harus memikirkan komposisi skuatnya agar Maung Bandung mampu bermain lebih apik.
Sebagai tim besar yang memiliki kedalam skuat yang mumpuni, Persib Bandung dituntut untuk bermain apik disetiap pertandingannya.
Pun dengan 2 striker mereka yang dibeli dengan harga mahal, sumbangan gol dan penampilan maksimal selalu menjadi tuntutan dari para bobotoh yang rindu dengan gelar juara.
Namun, seakan masih begitu optimis dan percaya dengan kualitas striker yang ia miliki, Roberts meyakini bahwa kedua penyerangnya akan tampil tajam di laga Persib selanjutnya.
"Jika kami bisa terus memiliki peluang seperti ini maka kedua penyerang baru, Bruno Cantanhede dan David da Silva akan mulai mencetak gol, itu hal yang positif," kata pelatih asal Belanda itu.
Dengan komentar Robert Alberts yang begitu percaya dengan skema yang ia usung serta penampilan kedua penyerangnya.
Nampaknya ia akan mempertahankan sistem yang ia jalankan dengan bermain pragmatis menggunakan skema 4-4-2.