Dengan jeli, Pelegrini beranggapan bahwa Rice terlalu spesial untuk menjadi seorang bek tengah.
Ia memiliki visi bermain dan akurasi passing yang mumpuni. Akhirnya, pemain asal Inggris tersebut diberi peran sebagai gelandang bertahan oleh Pellegrini.
Tiga tahun bermain sebagai gelandang bertahan, Rice mampu menunjukkan performa cemerlang dan konsistensinya.
Saat Pellegrini pergi untuk digantikan oleh David Moyes, ia tetap menjadi pilihan utama untuk mantan pelatih Manchester United dan Everton tersebut.
Kini, Declan Rice menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, ia menjadi pemain kesayangan Moyes di lini tengah The Hammers.
"Bagi saya Rice adalah pemain terbaik, bahkan jika ada yang menawarnya 100 juta euro itu seharusnya lebih, harga Rice lebih dari itu," Kata Moyes dilansir Football London.
Menang penampilan Rice yang begitu cemerlang membuat namanya menjadi incaraan klub-klub elit di Liga Inggris, dan salah satu yang paling berminat adalah Manchester United.
Minat Setan Merah untuk mendatangkan Rice sangatlah masuk akal, pos gelandang United dapat dikatakan keropos, itu menjadi titik lemah United musim ini.
Declan Rice jelas memiliki catatan mencolok menyoal kemampuannya dalam bertahan dan menjadi jendral di lini tengah, aerials won Rice berada di angka 1.88 per pertandingan.
Rice Juga terbilang pandai dalam mengalirkan bola. Rasio pass completion-nya mencapai angka 89%,
sementara umpan jarak jauh ke arah kotak penalti mencapai angka 93%.
Statistik tersebut merupakan yang terbaik di West Ham mengungguli Tomas Soucek yang juga dikenal memiliki kemampuan membagi bola yang mumpuni.
Sebagai seorang gelandang bertahan, Rice juga memiliki kemampuan dribel yang ciamik
Rasio successful dribblenya beradang di angka 85%, hanya kalah dari Said Benrahma.