News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Newcastle, Man City & Kiprah Barisan Klub yang Jor-joran di Bursa Transfer Berkat Dana Taipan Arab

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain beristirahat di sisi lapangan setelah keadaan darurat medis di kerumunan berhenti bermain sesaat sebelum turun minum selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Newcastle United dan Tottenham Hotspur di St James' Park di Newcastle-upon-Tyne, timur laut Inggris pada 17 Oktober 2021.

Ia pun dianggap sebagai juru selamat dan sangat dihormati para partisan Malaga karena sebelumnya klub berjuluk Los Boquerones tersebut mengalami krisis finansial.

Investasi dana segar darinya pun membuat Los Boquerones mampu membeli banyak bintang seperti Ruud van Nistelrooy, Martin Demichelis, Julio Baptista hingga pemain Real Madrid saat ini, Isco.

Mereka juga berhasil merekrut pelatih ternama asal Cile, Manuel Pellegrini.

Hasilnya pun instan, Malaga berhasil finish di peringkat empat Liga Spanyol musim 2013/2014, dan berhak atas satu tiket bermain di Liga Champions. 

Bermain di Liga Champions, Los Boquerones sukses melaju hingga bapak perempat final, mereka gugur di tangan Borussia Dortmund yang saat itu diperkuat oleh Robert Lewandowski.

Namun setelah era emas tersebut, Malaga justru mengalami penurunan drastis.

Masalah finansial bertubi-tubi datang hingga mereka harus menjual para pemain bintangnya ke klub lain.

Tahun ke tahun masalah finansial Malaga tak mampu terselesaikan, malah semakin buruk.

Hingga akhirnya mereka harus terdegradasi di musim 2017/2018.

Sampai saat ini, Malaga masih bermain di divisi kedua Liga Spanyol, mereka kesulitan untuk kembali ke Liga utama.

4. Hull City (Inggris)

Hull City merupakan klub yang didirikan pada tahun 1904 di Yorkshire, Inggris. Pada tahun 1905, Hull City resmi bermain di divisi 2 Inggris.

Bisa dibilang Hull City saat itu merupakan klub miskin, mereka bahkan tak memiliki stadion sendiri dan menggunakan lapangan kriket sebagai kandang mereka.

Tahun ke tahun tak kunjung mendaptkan suntikan dana yang memadai, mereka pun terdegradasi pada tahun 1930.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini