Beda Perlakuan Persib-Persebaya, Maung Boleh Tunda, Bajul Ijo Dipaksa Main Saat Badai Covid Melanda
TRIBUNNEWS.COM - Dua tim raksasa Liga 1, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya berada dalam situasi yang mirip-mirip.
Baik Persib maupun Persebaya tengah dilanda badai Covid-19 yang menjangkiti sebagian besar pemain mereka.
Pun, Persib dan Persebaya mendapat perlakuan berbeda dari operator kompetisi terkait jadwal kompetisi.
Baca juga: Ditarget Juara Piala AFF U-23 2022, Shin Tae-yong Kombinasikan Jebolan AFF 2020 dan Talenta U-19
Baca juga: Fakta-Fakta Skuad Timnas U-23 Indonesia Pilihan Shin Tae-yong di AFF U-23, 6 Pemain U-19 Promosi
Persebaya Surabaya mengalami nasib malang dalam laga pekan ke-22 Liga 1 2021/22 melawan PSIS Semarang, Rabu (2/2/2022).
Skuat Persebaya Surabaya yang terperas karena kasus Covid-19 dipaksa memainkan laga kontra PSIS Semarang dengan hanya 15 pemain.
Pada akhirnya, pelatih Aji Santoso memilih tak melakukan pergantian pemain, dengan Persebaya dan PSIS berujung berbagi poin.
Baca juga: Para Pemain Andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Tapi Jarang Bermain di Level Klub
Pada hari pertandingan, manajemen Persebaya mengumumkan terdapat 12 kasus Covid-19 dalam skuat Bajul Ijo.
Situasi gawat tersebut membuat pemain yang tersedia hanya berjumlah 15 pemain untuk meladeni PSIS.
Parahnya, jumlah 15 pemain tersebut tetap menghitung Akbar Firmansyah yang tidak pernah berlatih selama lima hari sebelumnya.
Selain itu, trio Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan, dan Ernando Ari juga baru membela timnas Indonesia tiga hari sebelumnya.
Baca juga: Persija Jakarta Bertekad Jadikan Arema FC Korban Kebangkitan Macan Kemayoran, Mampukah?
Baca juga: Misi Gusur Malaysia di Ranking FIFA, Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Lawan Berat
Keputusan Aji Santoso tak melakukan pergantian pemain merupakan preseden buruk bagi penyelenggaraan Liga 1 di era pandemi Covid-19.
Aji Santoso telah menegaskan jika keadaan ini terus berlanjut maka ia menuntut laga Persebaya harus ditunda.
"Saya akan berkomunikasi dengan manajemen, kalau pemain dipaksa berangkat ke timnas (U-23), saya oke saja asalkan ada kompensasi," tegas Aji.