TRIBUNNEWS.COM - Menit krusial untuk AC Milan, mereka berhasil mencetak satu gol saat berhadapan dengan Inter Milan dalam laga derby.
Inter Milan bermain rapat setelah berhasil mencetak gol, taktik pragmatis Simone Inzaghi akhirnya luntur setelah gol dari Olivier Giroud.
Tetapi, bagaimanpun, AC Milan harus menang jika ingin memangkas jarak dengan Inter Milan yang berstatus pemuncak klasemen.
Hingga, akhirnya Davide Calabria, memberanikan diri untuk naik, menciptakan situasi overload untuk AC Milan.
Ruang terbuka untuknya, sebelum melihat Olivier Giroud yang berada dalam posisi bebas, dan memberikan asis.
Kemenangan 1-2 atas Inter Milan terasa sangat manis untuk AC Milan.
Baca juga: Diogo Dalot Jadi Andalan Manchester United, Dikembangkan AC Milan, Incaran Atletico Madrid
Baca juga: Hasil Coppa Italia: Hantarkan AC Milan Singkirkan Lazio, Pioli Tak Sabar Bertemu Inter di Semifinal
Nama Davide Calabria, mengunci satu tempat di sisi kanan pertahanan AC Milan dalam 2 musim terakhir.
Calabria adalah jebolan akademi AC Milan, sempat digadang-gadang dilego ke Fiorentina atau Sevilla, nyatanya kini menjadi andalan di fullback kanan Milan.
Inkonsistensi yang sempat menjadi masalah utama Calabria, kini berubah menjadi pemain dengan kapabilitas menyerang dan bertahan sama baiknya.
Ada peran penting legenda AC Milan, Mauro Tassotti yang mengetahui potensi dari Calabria dan membuat Milan urung menjualnya musim ini.
Kerjasamanya dengan Ismael Bennacer dan Salemaeker di sisi kanan, menjadi senjata Pioli.
Davide Calabria, merupakan jebolan akademi AC Milan, talentanya sempat diperebutkan dua tim: Brescia dan AC Milan.
Calabria akhirnya memilih AC Milan. Saat itu posisinya adalah gelandang serang atau winger, posisi yang kelak mempengaruhi cara bermainnya.
Selama di akademi, Calabria mengubah cara bermainnya. Potensinya dalam membantu pertahanan, membuatnya berpindah posisi sebagai fullback kanan.