News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Magis Jurgen Klopp di Liverpool, Ketajaman Diogo Jota & Efisiensi Arnold, Keganasan Gegenpressing

Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Liverpool Jerman Jurgen Klopp merayakan di lapangan setelah pertandingan sepak bola perempat final Piala Liga Inggris antara Liverpool dan Leicester City di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 22 Desember 2021. - Liverpool memenangkan pertandingan melalui adu penalti setelah pertandingan selesai 3 -3. (Photo by Oli SCARFF / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. /

"Dia (Jurgen Klopp) akan dikenang selamanya oleh fans di Anfield, Klopp adalah orang yang harus dihormati berkat jasa-jasanya untuk Liverpool," Kata Gerrard, legenda hidup Liverpool dilansir ESPN.

Berhasil mencatatkan hasil istimewa untuk The Reds tak membuat eks pelatih Brussia Dortmund itu jumawa.

Dalam sebuah konferensi Pers, Klopp menyebut dirinya adalah The Normal One, dia tak merasa menjadi orang yang spesial walaupun telah memberi gelar bergengsi untuk Liverpool.

Gegenpressing Jurgen Klopp dan perannya terhadap transformasi Arnold

Permainan high pressing, gegenpressing, dan direct pass dipertontonkan oleh skuat juru taktik asal Jerman itu.

Ya, 'Rock and Roll football' yang diusung Jurgen Klopp dengan 3 skema tersebut mampu membuat Liverpool tampil mempesona musim ini juga musim-musim sebelumnya.

Salah satu yang paling mencolok adalah bagaimana Klopp menerapkan permainan gegenpressing untuk Liverpool.

"Gegenpressing adalah soal ketepatan dan kecepatan, kami memberi waktu 5 detik untuk pemain dapat merebut bola kembali setelah kehilangannya," kata Klopp dilansir HaytersTV.

"Kami memanfaatkan kegagalan lawan melakukan transisi menyerang untuk menciptakan peluang dan mencetak gol, itu yang kami lakukan," lanjutnya.

Walaupun menguras stamina dan membuat pemain Liverpool rentan cedera, permainan yang diusung Klopp terbukti efisien untuk meraih 3 poin dan mengalahkan lawan-lawannya yang di atas kertas secara skuat lebih mewah dari tim yang bermarkas di Anfield Stadium tersebut.

Musim ini, mereka tak hanya tampil gempiang di Liga inggris, namun juga di ajang kontinental, Liga Champions.

Dari seluruh pertandingan penyisihan grup liga paling bergengsi di eropa itu, Liverpool sukses menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.

Salah satu faktor superiritas Liverpool dan penampilan stabil mereka dari musim ke musim adalah bagaimana ia memanfaatkan atribut pemain yang ada.

Contoh paling nyata adalah keberhasilan dia menyulap Trent Alexander-Arnold dari seorang gelandang serang biasa-biasa saja menjadi salah satu full back terbaik di dunia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini