TRIBUNNEWS.COM - Laga derby yang jelas membuat frustasi Inter Milan kali ini.
Dalam 45 menit pertama, Inter Milan punya peluang emas untuk setidaknya unggul dengan deifisit tiga gol melawan AC Milan.
Peluang Edin Dzeko, Nicolo Barella hingga Marcelo Brozovic semuanya mentah.
Dan Mike Maignan menunjukkan magisnya di bawah mistar.
Semua penyelamatan yang dilakukan bukan sesuatu yang mudah: bola yang berubah arah, sepakan jarak dekat, hingga sepakan keras mengarah dari luar kotak penalti.
Ini bukanlah magis sehari, tetapi ini adalah hasil kerja keras Mike Maignan yang kini dilatih oleh Nelson Dida
Baca juga: Prediksi Line-up Napoli vs Inter Milan di Liga Italia, Ketajaman Edin Dzeko-Victor Osimhen
Baca juga: Theo Hernandez & Brahim Diaz, Nyawa Permainan AC Milan, Pelayan Sempurna Giroud & Ibrahimovic
Nelson Dida adalah nama besar di bawah mistar, baik di Milan dan Brasil.
Di AC Milan, posisinya tidak tergantikan, ketika mencapai puncak penampilannya, tidak ada yang bisa menjebol gawangnya.
Sedangkan bersama Brasil, Dida adalah kiper kulit hitam pertama bagi Brasil sejak Moacir Barbosa final Piala Dunia 1950.
Dan Brasil sangat antipati kepada penjaga gawang kulit hitam, sebelum Dida mengubah stigma itu.
Bergabungnya Nelson Dida ke AC Milan tentu menjadi berkah bagi kiper Rossonerri, terutama Mike Maignan.
Menjadi runner-up musim lalu, Milan tentu menginginkan pencapaian yang lebih baik atau setidaknya menyamai.
Penjaga gawang adalah posisi krusial, dan Dida adalah contoh sempurna.
Dida dikenal dengan kemampuannya mengkoordinasi lini belakang dan mengintimidasi penyerang.