TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, sekali lagi menunjukkan sentuhan ajaibnya.
Tuchel sukses membawa Chelsea juara Piala Dunia Antarklub dengan mengalahkan Palmeiras, Sabtu (12/2/2022) malam, WIB.
Chelsea menang dengan skor tipis 2-1.
The Blues membutuhkan babak tambahan waktu untuk memastikan kemenangan ini.
Baca juga: Hasil Bola Tadi Malam: Chelsea Juara, Manchester City Pesta Gol, Inter Milan Tertahan
Pada awalnya, mereka unggul terlebih dahulu di laga ini lewat gol Romelu Lukaku.
Namun, Palmeiras menyamakan kedudukan dengan lesakan Veiga pada menit ke-64.
Kai Havertz tampil menjadi pahlawan dengan gol telatnya di menit ke-117.
Thomas Tuchel sangat bahagia dengan kemenangan ini.
Baca juga: Kecerdasan Thomas Tuchel di Chelsea, Peran Ralf Rangnick, Pengakuan Jurgen Klopp & Magis Skema 3 Bek
Pasalnya, ia sukses mempersembahkan satu-satunya gelar yang belum pernah dimenangi klub asal London tersebut.
Dengan ini, maka koleksi gelar The Blues sudah komplet.
Tuchel tak ragu mengatakan jika kemenangan di Piala Dunia Antarklub ini ditujukan untuk sang pemilik klub, Roman Abramovich.
"Kemenangan ini untuknya (Abramovich), tidak ada keraguan lagi, ini untuknya," ungkap Tuchel dikutip dari BBC.
"Kami bertemu di lapangan secara singkat setelah laga final, dia bilang 'selamat',"
"Saya bilang, 'selamat, ini adalah untuk Anda, ini adalah klub Anda dan ini adalah hasil usaha Anda dan semangat Anda yang membuat kami berhasil',"
"Saya sangat bahagia bisa menjadi bagian dari ini," sambungnya.
Pengorbanan Tuchel
Kemenangan ini rupanya tak datang dengan cara yang mudah.
Thomas Tuchel bahkan harus berbuat hal yang cukup nekat demi membantu Chelsea meraih kemenangan.
Ia mengaku gelisah lantaran cuma memberi arahan dari kantornya saja dalam dua laga sebelumnya.
Alhasil di final Piala Dunia Antarklub ini, Tuchel nekat berkendara beberapa kali ke bandara, meski hasil tes PCR-nya belum menunjukkan negatif.
Setelah beberapa kali mencoba, hasil tesnya menjadi negatif, dan dia langsung berkendara lagi ke bandara.
"Kami sempat kehabisan waktu, dengan adanya perbedaan waktu, kami tahu batas akhirnya akan datang," ujar Tuchel.
"Jadi, itu adalah perjuangan yang tak mudah untuk datang ke sini. Jadi saya bahagia bisa sampai tepat waktu."
"Saya beberapa kali berkendara menuju bandara dan beberapa kali juga harus kembali karena hasil tesnya belum negatif."
"Dan akhirnya, kami bisa melaluinya. Saya datang kemari saat jam makan malam, pukul 8.15 malam. Sangat tidak mungkin bagi saya melatih hanya dari kantor saja," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)