TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan akan ditantang tamunya, Sassuolo di lanjutan Liga Italia pada Senin, (20/02/2022) dini hari WIB.
Laga yang akan digelar di Stadion San Siro tersebut menjadi momentum bagi Inter Milan untuk menggusur AC Milan dari puncak klasemen Liga Italia.
Inter Milan saat ini berada di posisi kedua klasemen Liga Italia atas torehan 54 angka dari 24 pertandingan, tertinggal 2 angka dari AC Milan yang nangkring di pucuk.
Mau tak mau Nerazzurri harus melupakan kekalahan menyakitkan melawan Liverpool di babak 16 besar Liga Champions dan fokus di pertandingan Liga Italia.
Tim yang akan dihadapi, Sassuolo sedang dalam kondisi pelik, mereka tak pernah menang di 4 laga terakhirnya di Liga Italia.
Sassuolo pun tercecer di peringkat 12 klasemen Liga Italia setelah berbulan-bulan berada di peringkat 10 besar.
Momentum seperti inilah yang harus dimanfaatkan Inter Milan untuk mendulang poin penuh sekaligus mencetak gol sebanyak mungkin untuk menambah kepercayaan diri tim.
Baca juga: Saran Anti Mainstream Legenda AC Milan agar Inter Milan Juara Liga Italia: Jangan Suka Ganti Pemain
Baca juga: Hale End Gemilang, Arsenal Menang, Bukti Kejeniusan Arteta Godok Atribut Pemain Muda The Gunners
Faktanya, tangan dingin Simone Inzaghi sebenarnya mampu memeprtahankan penampilan apik Nerrazzurri di musim lalu bersama Antonio Conte.
Harus ditinggal beberapa pemain kunci seperti Romelu Lukaku dan Acharaf Hakimi, tak membuat Inter Milan kehilangan tajinya.
Nerazzurri saat ini menjadi tim paling produktif di Liga Italia dengan dulangan 55 gol.
Dilansir FBref, xG komulatif Inter Milan berada di angka 37.12, menjadi yang tertinggi di Liga Italia, mengalahkan Atalanta dan Napoli yang bermain ofensif.
Meski hanya mendatangkan striker gaek berusia 35 tahun, Edin Dzeko untuk pengganti top skor Nerazzurri musim lalu, Romelu Lukaku. Inzaghi terbukti mampu membuat Dzeko tampil ganas.
Torehan 14 gol Dzeko untuk Inter Milan musim ini menjadi yang tertinggi diantara pemain Nerazzurri lainnya.
Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi. Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.