TRIBUNNEWS.COM - Atletico Madrid memang hanya mampu bermain imbang dengan skor 1-1 melawan Manchester United di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Namun, 1 hal yang patut disorot adalah cara pasukan Diego Simeone itu menghentikan ketajaman Cristiano Ronaldo.
Peraih 5 Ballon d'Or itu dibuat tak berkutik, bahkan tak mampu menorehkan satu shoot on target dalam laga tersebut.
Padahal, Ronaldo telah mencatatkan 6 gol di Liga Champions musim ini dan berada dalam daftar top skorer kompetisi paling bergengsi di Eropa itu.
Cristiano Ronaldo juga terkenal sebagai mimpi buruk Diego Simeone lantaran telah mencetak 25 gol hanya dalam 31 pertandingan melawan Atletico Madrid.
Namun nampaknya Simeone telah paham bagaimana cara menghentikan Ronaldo yang sudah berusia 37 tahun.
Baca juga: Bedah Jadwal Super Neraka Manchester United, Ujian Beruntun Rangnick Bersama Setan Merah
Baca juga: Hasil Liga Champions: Atletico Madrid Diimbangi Manchester United 1-1, Elanga Jadi Juru Selamat
Bermain menggunakan 3 bek sejajar dan tak membiarkan pemain winger United melakukan crossing adalah cara jitu untuk menghentikan atribut spesial kapten Timnas Portugal tersebut.
Faktanya, Simeone memanglah bukan pelatih sembarangan, permainan pragmatis yang ia usung bertahun-tahun mampu membuat Atletico Madrid berjaya semenjak kedatangannya.
Berdasarkan data yang dilansir L`Equipe, Diego Simeone adalah pelatih dengan bayaran paling tinggi di Dunia.
Pelatih asal Argentina itu mendapatkan gaji sebesar 43,2 juta euro atau sekitar Rp 747,8 miliar di setiap tahunnya bersama Atletico Madrid.
Gaji Simeone itu bahkan lebih tinggi dari yang diterima Pep Guardiola bersama Manchester City.
Guardiola yang dari musim ke musim berhasil membawa The Citizens merajai Liga Inggris, hanya mendapatkan gaji 22,6 juta euro atau sekitar Rp 392,9 miliar.
Penghasilan yang diterima Simeone hampir dua kali lipat dari yang didapat oleh Pep.
Banyak orang heran dengan keberanian Atletico yang menjadikan Simeone sebagai pelatih dengan bayaran tertinggi di Dunia.