TRIBUNNEWS.COM - Konflik Ukraina-Rusia yang sedang terjadi tak cuma berimbas kepada kehidupan dalam negeri dua negara tersebut.
Dunia internasional juga ikut memperhatikan dengan seksama apa yang sedang terjadi di Ukraina dan Rusia.
Dikutip dari Huffington Post, beberapa negara tengah menyiapkan sanki kepada Rusia imbas dari serbuan yang mereka lakukan ke Ukraina.
Baca juga: Kemenangan Chelsea di Liga Champions: Magis Havertz & Sistem Tuchel yang Lebih Moncer Tanpa Lukaku
Di Inggris misalnya, Perdana Menteri Boris Johnson sudah menggelar rapat dengan DPR untuk membahas sanksi tersebut.
Anggota Partai Buruh membacakan nama-nama yang sekiranya pantas diberikan sanksi terkait konflik Ukraina-Rusia.
Salah satu nama yang mencuat dalam daftar tersebut adalah pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
Anggota DPR tersebut menganggap Abramovich merupakan orang dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca juga: Komentar Tuchel Usai Chelsea Kalahkan Lille di Liga Champions, Bicara Nirbobol & Kehebatan Kante
Ia mendesak agar sanksi segera diberikan kepada sang taipan minyak tersebut.
Lantas, bagaimana nasib Roman Abramovich dan Chelsea?
Urusan memberi sanksi kepada Rusia barangkali lebih 'mudah' dilakukan daripada menjatuhkannya kepada Roman Abramovich.
Pasalnya, Abramovich tak bisa dianggap sebagai warga negara Rusia lagi.
Tepatnya sejak tahun 2018 lalu, Abramovich telah menjadi warga negara Israel, sebagaimana dikutip dari Daily Mail.
Dan sejak itu pula, ia bebas keluar masuk Inggris, Israel termasuk ke dalam negara bebas visa untuk masuk ke Negeri Ratu Elizabeth.
Pada awal February 2021 lalu, ia akhirnya kembali ke London setelah bertahun-tahun menghilang.