TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib kembali membidik posisi pamuncak pada laga pekan 29 Liga 1 melawan Persela Lamongan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (25/2).
Kekalahan Arema dari Persebaya, Rabu (23/2), membuka lebar peluang Maung Bandung kembali menduduki singgasana, menggeser Singo Edan yang selama beberapa pekan memuncaki klasemen sementara karena tak pernah kalah dalam 23 penampilan terakhir sebelu akhirnya ditekuk Bajul Ijo 1-0.
Kekalahan itu membuat Arema tertahan di raihan 55 poin, dibayangi Bali United dengan 54 poin dan Persib Bandung dan Bhayangkara FC yang sama-sama mengoleksi 53 poin.
Menghadapi laga nanti malam, pelatih Persib, Robert Albert, mengatakan persiapan timnya menghadapi Persela Lamongan terbilang sangat mepet.
"Kami memiliki waktu yang sedikit, terlebih dua hari sebelumnya, Persib Bandung baru saja melawan PSM Makassar. Para pemain masih membutuhkan masa pemulihan yang lebih lama untuk bisa mendapatkan kesiapan yang optimal menuju pertandingan selanjutnya," ujarnya dalam konferensi pers virtual pre-match, Kamis (24/2).
Meski demikian, Roberts mengaku optimistis dan tetap menargetkan kemenangan. Ini,ujarnya, sangat penting demi menjaga asa menjadi juara di akhir kompetisi.
Secara statistik, Persib jauh lebih diunggulkan untuk memenagi laga melawan Lamongan, malam nanti.
Persib berada di papan atas dan tengah membidik posisi juara, sementara Lamongan masih terseok di papan bawah.
Tak hanya itu, Lamongan juga baru ditinggal Jafri Sastra yang memutuskan mundur dari kursi pelatih.
Ini tentu membuat Dwi Kuswanto dan kawan-kawan harus beradaptasi dengan kondisi yang baru.
Robert mengatakan, mundurnya Jafri Sastra dari Persela saat kompetisi hanya menyisakan beberapa pertandingan lagi memang sangat mengejutkan.
"Terus terang, saya sangat sedih mendengarnya. Namun, itu bukan menjadi suatu keuntungan bagi kita," ujarnya.
Meski Persela tengah berada di posisi bawah dan baru saja ditinggal pelatihnya, kata Robert, Persib tetap tak boleh mengangap remeh Persela.
Sebab, setiap tim di papan bawah selalu punya motivasi yang tinggi untuk bangkit, untuk keluar dari kondisi papan bawa klasemen.