TRIBUNNEWS.COM - Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/02/2022) berdampak pada segala aspek di Dunia, salah satunya dari Sepak Bola.
Klub yang baru saja mencicipi gelar Piala Dunia Antar Klub, Chelsea terancam dijual oleh sang pemilik, Roman Abramovich.
Pemerintah Inggris dilaporkan akan menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat kepada presiden Rusia dan koleganya.
Dan salah satu kolega dari Putin adalah pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
Abramovich dikenal memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Vladimir Putin.
Baca juga: Thomas Tuchel Enggan Terlibat soal Abramovich dengan Rusia, Rugikan Chelsea Jelang Lawan Liverpool
Sama-sama berasal dari Rusia dan memiliki bisnis besar yang berkembang di berbagai negara, hubungan erat antara Abramovich dan Putin sudah bukan menjadi rahasia umum.
Selain sebagai pemilik Chelsea, Abramovich juga tengah membangun kerajaan properti di Inggris dengan nilai 200 juta pound.
Pemerintah Inggris pun dikabarkan tak lama lagi akan mengambil langkah tegas dengan mengusir Abramovich dari Inggris sekaligus mencopot aset yang dimilikinya.
Abramovich akan dilarang untuk memasuki wilayah Inggris untuk selamanya, pria berusia 55 tahun tersebut juga dipaksa harus meninggalkan Chelsea segera mungkin.
Anggota parlemen Inggris, Christ Bryant menjadi pihak yang paling bersuara untuk memaksa Abrahamovich dipelas dari kepemilikan Chelsea.
"Abramovich tetap menjadi perhatian pemerintah karena ikatan-ikatannya dengan negara Rusia dan asosiasi publiknya dengan aktivias dan praktik korup mereka," kata Christ Bryant dilansir The Guardian.
"Salah satu contoh dari ini adalah Abramovich pernah mengaku di pengadilan bahwa ia membayar untuk punya pengaruh politis," lanjutnya.
"Tentunya, tuan Abramovich tak bisa lagi memiliki sebuah klub sepak bola di negara inI? Tentunya kita bisa membekukan sejumlah asetnya termasuk rumahnya yang seharga 152 juta pound," pungkasnya.
Di situasi yang semakin memanas di Ukraina, pemerintah Inggris berpeluang besar untuk menyelesaikan hubungan diplomatik mereka dengan Rusia.