Roman Abramovich mengumumkan keputusannya pada Rabu (2/3/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.
Ia menjual Chelsea menyusul sorotan yang dia terima seiring invasi ke Ukraina oleh Rusia.
Kedekatan Roman Abramovich dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menimbulkan seruan bagi Pemerintah Inggris untuk memberlakukan tindakan tegas.
Dikutip BolaSport.com Sky Sports, Thomas Tuchel menyiratkan sikap pasrah.
“Ya, situasinya memang seperti ini, tetapi mungkin pada akhirnya Chelsea tidak bisa berbuat banyak. Keadaannya memang seperti ini,” ucap Tuchel.
Baca juga: Berita Chelsea, Thomas Tuchel Marah dan Gebrak Meja, Pengusaha Tajir dari Swiss Siap Beli The Blues
“Kita tidak pernah tahu. Mungkin situasi saat ini punya dampak terhadap proses negosiasi, entah itu dampak positif atau negatif. Kita semua tidak bisa memprediksi.”
“Saya tidak suka memprediksi skenario karena Chelsea akan jadi tidak fokus. Semua orang punya situasi berbeda dan punya opini berubah,” ujarnya.
Kendati demikian, pelatih asal Jerman tersebut masih berharap ada kabar baik perihal kontrak para pemainnya.
Thomas Tuchel menilai Chelsea masih menjadi klub yang menarik kendati sudah tidak lagi di bawah naungan Roman Abramovich.
Baca juga: AC Milan Pasang Radar Buat Trio Bernilai Total Rp 1,2 T, Rossoneri Tawarkan Kontrak ke Mazraoui
“Saya masih berharap hasil terbaik. Menurut saya, Chelsea masih punya sesuatu yang bisa ditawarkan ke pemain. Chelsea masih dan akan tetap menjadi klub yang kuat," kata Tuchel.
“Roman Abramovich menjual klub yang kuat, solid, punya manajemen yang oke, serta bermain pada level tertinggi,” ucap Tuchel melanjutkan.
Chelsea saat ini masih berada pada urutan ketiga klasemen sementara Liga Inggris 2021-2022.
Mereka juga tampil pada final Piala Liga Inggris, tetapi kalah 10-11 dari Liverpool lewat babak adu penalti. (Lariza Oky Adisty/BolaSport)