Ziege percaya bahwa bermain melawan Liverpool di Anfield pada hari Rabu akan menjadi tugas berat bagi Inter.
Seperti yang dia katakan pada media Italia, L'Interista, pria berusia 50 tahun itu menekankan bagaimana Anfield selalu menjadi tempat yang sangat menakutkan bagi tim tamu.
Inter tampil dengan performa yang menggembirakan saat melawan Liverpool di leg pertama meskipun kalah 0-2 dari The Reds, saat itu mereka bermain dengan dukungan penggemar di belakang mereka di San Siro.
Di Anfield, Nerazzurri akan menghadapi salah satu atmosfer paling sulit yang akan mereka hadapi, dan mereka harus mencoba membalikkan defisit 0-2 dari leg pertama sambil membungkam penonton.
Ziege menuturkan, dia pernah mengalami itu sendiri selama karier bermainnya, dan percaya bahwa pengaruh penonton di stadion kandang The Reds dalam pertandingan Eropa tidak bisa diremehkan.
"Anfield mempengaruhi setiap tim yang bermain di sana. Itu salah satu alasan mengapa Liverpool begitu sukses," katanya.
“Harus menghadapi Liverpool di stadion itu adalah mimpi buruk yang nyata bagi lawan mana pun. Luar biasa, dengan penonton yang fantastis, dan adalah mimpi untuk bermain di sana sebagai bagian dari tim tuan rumah,” katanya.
Sementara itu, sebelum pertandingan ini, Liverpool meraih kemenangan 1-0 atas West Ham.
Sedangkan Inter Milan menang telak 5-0 atas Salernitana. Lautaro Martinez mencetak hattrick sedangkan Edin Dzeko mencetak brace. Itu menjadi ajang pemanasan Inter jelang lawan Liverpool.
Inter akan datang ke Anfield dengan tujuan untuk membalikkan kekalahan 0-2 mereka yang dirasakan pada leg pertama dan kemenangan itu tentu saja memberi mereka dorongan kepercayaan diri.
Mereka telah melewati lima pertandingan tanpa kemenangan di semua kompetisi.
Gelandang Nicolo Barella mengakui timnya akan menghadapi sesuatu yang luar biasa di Anfield.
“Kemenangan (atas Salernitana) malam ini tentu saja meningkatkan kepercayaan diri, tetapi secara umum bermain di Anfield adalah pengalaman yang luar biasa, kami tidak boleh merasa takut,” katanya.
“Ini akan membutuhkan sesuatu yang luar biasa untuk membalikkannya, tetapi kemudian Inter harus tampil luar biasa dan apa pun bisa terjadi,” katanya.
Asisten manajer Inter, Massimiliano Farris mengatakan hal yang sama.