TRIBUNNEWS.COM - Cristiano Ronaldo menjadi juru selamat Manchester United dalam kemenangan melawan Tottenham Hotspur di pekan ke-29 Liga Inggris pada (13/03/2022).
Torehan hattrick Ronaldo membawa Setan Merah pecundangi tim asuhan Antonio Conte dengan skor 3-2 di Old Trafford.
Manchester United pun dibawanya kembali bertengger di posisi empat klasemen Liga Inggris dan menjaga asa untuk tampil di Liga Champions musim depan.
Catatan hattrick CR7 juga membuat namanya semakin meroket, pria berusia 37 tahun tersebut menjadi manusia dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarah lewat torehan 807 gol. Fantastis!
Baca juga: Dua Rahasia Cristiano Ronaldo Bisa Cetak Hattrick di Laga Manchester United vs Tottenham
Baca juga: Fakta Kemenangan Manchester United atas Spurs: Ronaldo Dipuja, Maguire Pecundang, MU 4 Besar
Ya, Cristiano Ronaldo adalah mesin pencetak gol yang tak pernah kehabisan bensin. Dia fantastis.
Gelontoran gol selalu sukes ia ciptakan baik untuk negara ataupun klub yang dibelanya.
Pria berpostur 190 sentimeter tersebut mengawali kariernya sebagai sayap kanan, baik di Sporting Lisbon maupun Manchester United.
Di awal karirnya, di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, dia tak diberi peran sebagai juru gedor yang fokus untuk mencetak gol.
Ada Dimitar Berbatov, Carlos Tevez, dan Wayne Rooney yang juga bisa dipercaya di posisi itu dan diberi peran sebagai pencetak gol Setan Merah.
Ronaldo lebih dimaksimalkan menjadi seorang pendribel handal yang sering merepotkan pertahanan lawan lewat kecepatan dan skill olah bolanya.
Namun, alih-alih dipuja karna sering pamer skill, ia justru mendapat hujatan dari rekan setimnya saat itu, Mikael Silvestre.
"Ia (Ronaldo) bermain berlebihan dan membuat keputusan yang keliru. Ia lebih sering asik sendiri dengan bola," kata Silvestre dilansir Manchester Evening News.
"butuh beberapa waktu dan banyak teriakan dari pelatih dan rekan satu timnya agar ia tetap sederhana dan menghormati permainan," lanjutnya.
Seperti yang dikatakan Silvestre, CR7 muda membutuhkan banyak teriakan dan masukkan dari pelatih, Alex Ferguson pun dengan sabar mendidik Ronaldo hingga membuat cara bermainnya lebih efektif.