News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Ketajaman Kai Havertz di Chelsea: Solusi Mandulnya Romelu Lukaku, Penyempurna Skema Thomas Tuchel

Penulis: deivor ismanto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz melakukan selebrasi usai mencetak gol pembuka pada pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea dan Newcastle United di Stamford Bridge di London pada 13 Maret 2022.

Meski tak rajin mencetak gol di tiap pekan, Havertz mampu membuka ruang bagi Mount dan winger Chelsea lainnya untuk bermain lebih menusuk dan fleksibel.

Selebrasi pemain Chelsea, Kai Havertz setelah membobol gawang Lille dalam lanjutan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge, Rabu (23/2/2022) dini hari. (Instagram @Chelseafc)

Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga Inggris: Arsenal & Man United Saling Tikung, Ronaldo Samai Gol Mane & Jota

Havertz yang sering bergerak ke lini tengah dan samping membuat Mount bebas bergerak untuk mengisi pos yang ditinggalkan pemain asal Jerman tersebut.

Pun dengan keleluasaan para wing back The Blues, ketiadaan Lukaku yang sering berada di kotak penalti membuat para wing back Chelsea bebas untuk masuk ke kotak penalti tanpa bertabrakan dengan striker Chelsea.

Sistem yang dipakai Tuchel pun sempat mendapat kritik dari Antonio Conte yang meraih kesuksesan bersama Lukaku di Inter Milan musim lalu.

"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.

Ya, Lukaku memang dibuat garang oleh Antonio Conte, jika di Manchester United Lukaku mengalami paceklik, penampilannya di Inter Milan begitu tajam.

Sempat dianggap terlalu mahal saat mendarat di San Siro, nyatanya polesan tangan dingin Conte mampu membuat Lukaku menjadi penyerang sohor yang namanya disejajarkan bersama Ronaldo dan Immobile di Liga Italia musim lalu.

Dari 44 pertandingan bersama Inter Milan di musim 2020/2021, pria asal Belgia itu sukses mencetak 30 gol dan 10 assist untuk Nerazzurri.

Di Inter, Conte menduetkan pemain Lukaku bersama Lautaro Martinez yang lebih dominan berada di lini tengah. Hal tersebut membuat Lukaku bermain lebih fleksibel.

Romelu Lukaku dari Chelsea mengacungkan jempol kepada para penggemar setelah pertandingan Leg Pertama Semi Final Carabao Cup antara Chelsea dan Tottenham Hotspur di Stamford Bridge pada 05 Januari 2022 di London, Inggris. ((Foto oleh Alex Pantling/Getty Images))

Baca juga: Kunci Kebangkitan Barcelona di Liga Spanyol: Kecerdasan Xavi Poles Atribut Spesial Ferran Torres

Striker berbadan tambut tersebut, banyak bergerak di sisi kiri, kanan, hingga menjemput bola sampai ke tengah.

Hal tersebut membuat Lukaku mampu mencari ruang-nya sendiri untuk menciptakan gol, dan hal tersebutlah yang tak terlihat di Chelsea.

Memang menjadi hal yang pelik The Blues justru mampu tampil lebih apik tanpa kehadiran seorang Lukaku di lapangan.

Performa buruk yang diperlihatkan pemain asal Belgia tersebut nampaknya semakin membuatnya frustasi dan menyesali kepindahannya menuju Stamford Bridge.

Jika dikalkulasi, Romelu Lukaku hanya mampu mencetak 10 gol dari 29 pertandingan bersama The Blues di seluruh pertandingan musim ini.

Dengan penampilan apik yang ditunjukkan Havertz saat dimainkan sebagai penyerang tengah, nampaknya Tuchel akan lebih sering memainkan Lukaku dari bangku cadangan.

Peduli setan dengan harganya yang selangit, sistem yang dijalankan Tuchel memang lebih baik jika diperankan oleh seorang Kai Havertz.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini