News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Peran False Nine di Sepak Bola Modern: Bantu Chelsea hingga Liverpool Raih Trofi Bergengsi Eropa

Penulis: deivor ismanto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) mengucapkan selamat kepada gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (kiri) setelah pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Everton di Stamford Bridge di London pada 8 Maret 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 2-0.

TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan strategi sepak bola terus bertransformasi, barisan juru taktik hebat pun mulai memutar otak untuk menyusun skema terbaiknya.

Sampai-sampai, atribut pemain yang memiliki skill di atas rata-rata pun harus rela tersisih lantaran idealisme pelatih tentang penyesuaian taktik yang ia usung.

Salah satu posisi yang paling menarik untuk dibahas adalah bagaimana peran striker yang kini tak hanay sebagai pencetak gol utama, namun sebagai penafsir ruang sekaligus pelayan untuk seorang winger.

Memindahkan seorang gelandang untuk menjadi penyerang kini mulai menjadi solusi juru taktik elite untuk meramu skema terbaiknya.

Bermainnya striker palsu di depan atau biasa yang disebut false nine memang membuat striker murni tersingkir.

Namun hal tersebut terbukti efektif bagi seorang pelatih untuk meramu skema terbaik yang ia terapkan.

Contoh yang paling nyata akhir-akhir ini adalah peran Kai Havertz di Chelsea, berposisi asli sebagai gelandang serang, ia disulap Thomas Tuchel untuk menjadi seorang false nine.

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz melakukan selebrasi usai mencetak gol pembuka pada pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea dan Newcastle United di Stamford Bridge di London pada 13 Maret 2022. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Baca juga: Fakta Kemenangan Liverpool atas Arsenal: Rekor Ciamik Trio The Reds dan Kemalangan The Gunners

Baca juga: Kualitas Firmino di Livepool: Menggendong Salah & Mane, Gacoan The Reds Raih Trofi Liga Inggris

Baca juga: Thomas Tuchel Capai Rekor Ini Saat Chelsea Kena Sanksi, Terbanyak Menang di 50 Laga Liga Champions

Dan terbukti, bermainnya Havertz di posisi tersebut mampu menggendong Chelsea merengkuh trofi Liga Champions dan kompetisi Piala Dunia Antar Klub.

False nine merupakan penyerang tengah yang tidak berada dalam posisi aslinya, seorang pemain yang diperankan menjadi false nine akan sering menjemput bola di tengah.

Dilansir Coachesvoice, tujuan dari memasang posisi false nine yaitu untuk menarik bek lawan ke tengah, agar terciptanya celah di pertahanan lawan, sehingga, pemain yang berposisi sebagai gelandang ataupun winger dapat masuk ke celah yang berhasil dibuka.

False nine pertama kali digunakan pada tahun 1930 oleh Danubian School, Austria. Saat itu mereka bermain menggunakan lima orang penyerang dengan skema 2-3-5.

Satu dari lima orang penyerang tersebut ditarik di tengah untuk menciptakan ruang bagi empat penyerang lainnya di depan, agar dapat leluasa mengeksploitasi pertahanan lawan.

False nine kemudian semakin berkembang. 20 tahun setelahnya, tepatnya di tahum 1950, Timnas Hingaria bermain dengan strategi false nine selama beberapa tahun.

Dengan strategi false nine yang diterapkan, Timnas Hungaria dapat bermain di kompetisi Eropa dan menjadi tim unggulan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini