Hal ini karena latihan berat yang dijalani pemain dalam beberapa hari terakhir.
"Pemain capek karena ada latihan fisik keras dan weight training," ungkap Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI, Senin (21/3/2022).
"Jujur, sebenarnya kondisi pemain capek. Tapi saya ingin meningkatkan performa pertandingan," imbuhnya.
Faktor Cuaca
Satu penyebab kekalahan besar timnas Indonesia muda yakni kurangnya adaptasi dengan cuaca.
Cuaca di Yeongdeok sempat mencapai 11 derajat celcius dan hal itu cukup membuat pasukan timnas seperti kaget.
Timnas U-19 sebelumnya menjalani karantina selama tujuh hari disana.
Tim kurang cepat beradaptasi dan seperti kaget untuk suatu laga perdana.
Selain itu, masih ada pula beberapa kesalahan-kesalahan yang menjadi catatan dan perlu diperbaiki.
"Alhamdulillah, pertandingan berjalan lancar meski kita kalah karena kita belum beradaptasi dengan cuaca yang dingin. Saya memang mencetak gol, tapi yang penting kemenangan tim dan kita selalu kompak dalam TC di Korea Selatan ini," kata pemain Timnas U-19 Indonesia, Ricky Pratama, dikutip dari laman PSSI.
Bukan Anak Kampus Sembarangan
Nyatanya, lawan Timnas U-19 Indonesia pada laga ini bukan sekadar pemain level 'kampus'.
Akun facebook @Kita Garuda menyebut, Yeungnam University yang menjadi lawan tanding Garuda Muda merupakan mantan tim Universitasnya pelatih Shin Tae-yong ketika masih main di Liga Universitas
Pemain-pemain Liga Kampus di Korea Selatan juga merupakan cikal-bakal para pemain profesional Liga Korea Selatan K-League.