Berita Milan, Jorginho Kirim Sinyal, Pemilik Rossoneri Bisa Miliki Saham Chelsea
TRIBUNNEWS.COM - Joao Santos, agen pemain Chelsea, Jorginho, mengakui jika pihaknya dan AC Milan sempat menggelar pembicaraan seputar transfer sang pemain.
Hanya, pembicaraan pihak Jorginho itu terjadi bukan hanya ke Milan, tapi juga ke sejumlah klub top Eropa.
Gelandang Timnas Italia itu diketahui bergabung dengan Chelsea dari Napoli pada 2018.
Sejak itu, Jorginho berkembang menjadi satu di antara pemain paling bersinar di Eropa dan sukses menempati posisi ketiga dalam Ballon d'Or 2021.
Baca juga: Kabar Milan, Si Master Dribble Pilih Rossoneri Ketimbang Arsenal-Liverpool, Minati Wonderkid Chelsea
Baca juga: Sorotan Persib Bandung, Ini 10 Pemain Termahal Maung, Layakkah Esteban Vizcarra Dipertahankan?
Berbicara di konferensi pers di Palermo (dikutip oleh MilanNews), Santos mengkonfirmasi adanya kontak antara Milan dan kliennya.
Sepertinya, Santos kembali mengirimkan sinyal ke Milan dan klub-klub yang pernah meminati Jorginho mengingat situasi yang dihadapi si pemain di Chelsea saat ini terkait sanksi terhadap klub itu dari pemerintah Inggris.
“Di masa lalu saya berbicara dengan PSG, Barcelona dan juga dengan Massara dari Milan. Saya tidak tahu apakah mereka menginginkannya [kesepakatan untuk Jorginho] sekarang.”
Baca juga: Persib Tetap Diguyur Bonus Meski Gagal Juara, Bali United Tak Perlu Berkeringat Jika Maung Kalah
Santos menambahkan, dia masih berkomunikasi dengan direktur AC Milan, Ricky Massara. Pun, Santos masih berspekulasi tentang adanya minat potensial dari raksasa Liga Italia itu.
“Saya berbicara dengan Massara juga. Tapi saya tidak tahu apakah mereka masih tertarik (merekrut Jorginho),” kata dia.
Santos juga menjelaskan realitas situasi saat ini di Chelsea.
Baca juga: Berita Milan, Korbankan Ibra Buat Gaet Paulo Dybala, Maldini-Massara Bergerak Jegal Inter
Bagaimanapun, Santos menegaskan, tidak ada yang dapat dilakukan Chelsea terkait hal yang melibatkan Jorginho, baik itu memperbarui kontraknya, menjualnya, atau membeli pemain baru.
Jorginho dikontrak Chelsea hingga 2023. Sanksi terhadap The Blues membuat dia tidak dapat pindah dalam situasi saat ini.
Namun, kembali ke Serie A jika dia memutuskan untuk pergi dari Stamford Bridge, dirasa sebagai prospek yang realistis.
Baca juga: Kabar Milan, Si Master Dribble Pilih Rossoneri Ketimbang Arsenal-Liverpool, Minati Wonderkid Chelsea
Rossoneri Bisa Punya Saham Chelsea
Baca juga: Satu Skenario Tersisa Buat Persib untuk Merusak Pesta Juara Bali United
Pemilik AC Milan, Elliott Management, berpeluang memiliki saham dalam jumlah minoritas atas klub Liga Premier Chelsea.
Hal itu potensial terjadi jika pengusaha properti kaya raya asal Inggris, Nick Candy memenangkan lelang penjualan Chelsea.
Sky News melaporkan, Nicholas Anthony Christopher Candy yang dikenal dengan Nick Candy, akan mendapat suntikan dana jutaan poundsterling dari afiliasi Elliott Management dalam upaya membeli Chelsea lewat jalur lelang.
Chelsea saat ini memang menjadi komoditas lelang global setelah pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi pembekuan aset terhadap pemilik The Blues, Roman Abramovich.
Baca juga: Milan Pasang Mata ke Jesse Lingard, Pioli Punya Dua Pemain Cerdas, Rossoneri Tak Cocok Main Bertahan
Baca juga: Berita Milan, Korbankan Ibra Buat Gaet Paulo Dybala, Maldini-Massara Bergerak Jegal Inter
The Blues kemudian dilelang terhadap pihak-pihak yang berminat dengan harga penawaran sebesar 3 miliar poundsterling atau setara Rp 57 triliun.
Laporan Daily Mail menyebut, konsorsium Nick Candy dan Elliott Management sejauh ini sudah menaikkan tawaran mereka menjadi sekitar 2,5 miliar poundsterling.
Dilaporkan, pengumuman siapa penawar terpilih yang potensial menjadi pemilik baru Chelsea akan diumumkan pada Rabu atau Kamis waktu Inggris.
Ulasan di SempreMilan.it menyebut, jika Nick Candy terpilih, Elliott Management berpeluang menjual AC Milan ke pihak lain.
Sejauh ini, di bawah manajemen perusahaan sekuritas asal Amerika Serikat itu, Milan bisa pulih secara finansial.
Sejalan dengan hal itu, peforma Rossoneri juga kembali menjadi satu di antara kekuatan sepakbola yang diperhitungkan di Eropa setelah cuma jadi tim medioker selama beberapa musim.
Baca juga: Rusia Serbu Ukraina, Abramovic Diusir dari Chelsea, Rugi Hingga Rp 9,7 T, The Blues Dilego
Selamatkan Milan dari Kebangkrutan
Baca juga: Kabar Milan, Si Master Dribble Pilih Rossoneri Ketimbang Arsenal-Liverpool, Minati Wonderkid Chelsea
Dalam kiprahnya di bisnis sepakbola, Elliott Management, terhitung menjadi pihak yang menyelamatkan AC Milan dari kebangkrutan.
Sedikit kilas balik, AC Milan seperti berada di roller coaster pada awal musim 2018-2019.
Si Merah-Hitam sempat mendapat larangan bermain di kompetisi UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play.
AC Milan lantas berganti kepemilikan karena Li Yonghong, pemilik klub kala itu, tak bisa menebus cicilan pertamanya sebesar 32 juta euro kepada Elliot Management (EM).
Total utangnya mencapai 303 juta euro buat tambahan modal membeli klub dari tangan Silvio Berlusconi.
Total duit yang dikeluarkan oleh Li buat menebus AC Milan adalah 740 juta euro, termasuk buat menghapus utang sebesar 220 juta euro.
Baca juga: Paulo Dybala Disebut Lebih Memilih ke PSG, Tanda-Tanda Messi Balik ke Barcelona?
Karena bunga besar plus syarat berat dan rumit, Li pun tak bisa menebus cicilan tersebut sehingga seluruh sahamnya di AC Milan sebesar 99,93 persen hingga kini berada di bawah kendali Elliott Management.
Setelah mengambil alih AC Milan, EM lantas menyuntik kapital lagi sekitar 50 juta euro demi membuat stabil kondisi keuangan klub.
Hal ini diperbolehkan karena Elliot Management merupakan pemilik baru klub.
AC Milan sempat kekurangan uang cash keras demi menjalankan operasi bisnisnya dan membayar kreditor.
Tanpa suntikan kapital ekstra tersebut, AC Milan bisa bangkrut!
Bermodal neraca yang lebih sehat, AC Milan kemudian melakukan banding kepada badan arbitrase olahraga, CAS, atas keputusan UEFA mencoret mereka dari Liga Europa.
Baca juga: Kabar Milan, Si Master Dribble Pilih Rossoneri Ketimbang Arsenal-Liverpool, Minati Wonderkid Chelsea
Badan arbitrase tersebut mengabulkan banding I Rossoneri.
"Dukungan finansial, kestabilan, dan kontrol yang tepat adalah hal yang dibutuhkan demi kesuksesan di atas lapangan serta pengalaman kelas dunia bagi fan," ucap Paul Singer, pendiri Elliott Management kala itu.
"Elliot sudah siap atas tantangan memenuhi potensi klub dan mengembalikan klub menjadi bagian dari klub top sepak bola Eropa, tempat AC Milan seharusnya berada," ucap Singer lagi kepada Forbes.
Berselang semusim, AC Milan masih belum bisa bangkit.
Di 2019-2020, Il Diavolo Rosso punya pelatih baru dan beberapa wajah anyar di deretan manajemen, plus mengajukan diri absen di ajang kompetisi antarklub (Liga Europa). (oln/bolasport)