TRIBUNNEWS.COM - Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga yang menggambarkan sebuah kemalangan yang datang secara beruntung tanpa jeda.
Barangkali peribahasa itulah yang patut menceritakan nasib Timnas Italia pasca juara Piala Dunia 2006 silam.
Setelah mampu memenangkan gelar juara dunia 16 tahun silam lewat adu penalti melawan Prancis di Jerman.
Timnas Italia secara beruntun harus mengalami rentetan kegagalan memalukan pasca momen juara Piala Dunia pada edisi tersebut.
Timnas Italia tercatat harus dipaksa berhenti di babak penyisihan grup pada dua edisi berikutnya.
Baca juga: Roberto Mancini, Timnas Italia dan Gianluigi Donnarumma Raih Globe Soccer Awards 2021
Baca juga: Peran Mezzala, Seniman Lapangan Tengah, Dari Bernardo Silva, Iniesta, Veratti hingga Pogba
Di ajang Piala Dunia 2010, Italia harus menjadi juru kunci setelah kalah saing dengan Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru.
Pada edisi berikutnya, Italia kalah saing dengan Kosta Rika dan Uruguay serta harus puas menempati posisi ketiga.
Nasib lebih apes diterima oleh Timnas Italia saat gagal lolos ke babak utama Piala Dunia 2018.
Pada tahun tersebut, Italia secara tragis disingkirkan Swedia pada babak play-off.
Baca juga: Ciro Immobile Dinobatkan Menjadi Raja Gol di Lazio, Ini Daftar 10 Besar Pencetak Gol Biancocelesti
Bukannya memperbaiki catatan buruk beruntun tersebut, Italia seakan mengalami nasib dejavu.
Italia kembali harus mengubur impiannya untuk melangkah ke babak utama Piala Dunia 2022.
Hal ini lantaran Italia baru saja dikalahkan Makedonia Utara dengan skor satu gol tanpa balas di babak play-off, Jumat (25/3/2022).
Kekalahan tersebut membuat Italia gagal melangkah ke babak selanjutnya di play-off Piala Dunia 2022.
Hasil buruk tersebut juga membuat Italia harus mengubur impiannya untuk bisa tampil di ajang Piala Dunia dalam dua kali edisi beruntun.
Seakan sudah jatuh tertimpa tangga, rentetan kekalahan beruntun yang diterima Italia itupun seakan menjadi aib setelah mereka memenangkan gelar Euro 2020 lalu.
Giorgio Cheillini pun merasa hancur lantaran ia merasakan momen beruntun gagal lolos Piala Dunia dalam balutan jersey Italia.
"Kami membuat kesalahan dari September hingga hari ini dan akhirnya kami harus membayar hal tersebut," ujar Cheillini dilansir Daily Mail.
"Jelas kami kecewa dan hancur, kita harus memulainya lagi," tambahnya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)