Persipura Terdegradasi, Tangis Alfredo Vera Pecah dan Tak Bisa Berkata-kata
TRIBUNNEWS.COM - Meski bisa menang melawan Persita Tangerang, di laga pamungkas Liga 1 2021, Persipura Jayapura harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Hasil itu membuat pelatih Persipura Jayapura, Angel Alfredo Vera menitikkan air mata seusai gagal selamatkan Mutiara Hitam dari jeratan degradasi.
Persipura sejatinya mampu memetik kemenangan pada laga penutup Liga 1 2021/2022 kontra Persita Tangerang.
Baca juga: Klasemen Liga 1 2021 Seusai Persipura Menang Telak, Barito Aman, Mutiara Hitam Degradasi ke Liga 2
Baca juga: Momen Persipura Terdegradasi ke Liga 2, Wajah Pemain Tegang Campur Bingung Meski Menang Telak
Dalam duel yang dimainkan di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Kamis (31/3/2022), Mutiara Hitam menggulung Persita dengan skor tiga gol tanpa balas.
Ketiga gol tersebut masing-masing disarangkan oleh Yohanes Ferinando Pahabol (20'), Yevhen Bokhashvili (31'), dan Ramiro Fergonzi (80').
Meski menang telak atas Persita, Persipura tetap dipastikan terlempar ke kasta kedua sepak bola Indonesia musim depan.
Persipura terdegradasi ke Liga 2 karena menutup klasemen akhir Liga 1 2021-2022 di bawah Barito Putera.
Baca juga: Barito Putera Lolos dari Degradasi Seusai Imbangi Persib, Ada Apa dengan David da Silva?
Pada waktu yang sama, Barito Putera meraih hasil imbang 1-1 ketika meladeni Persib Bandung.
Hasil ini membuat Persipura dan Barito Putera sebenarnya sama-sama mengemas 36 poin.
Namun, tim kebanggaan warga Papua ini tetap tertahan di posisi ke-16 klasemen Liga 1 karena kalah head-to-head dari Barito Putera.
Baca juga: Daftar Serba Terbaik di Liga 1 2021, Persebaya Borong 3 Gelar, Siapa Jadi Wasit Terbaik?
Baca juga: Gol Barito Putera Hadir Jelang Bubaran, Pelatih Persib Bantah Main Mata Kirim Persipura ke Liga 2
Seusai pertandingan, pelatih Persipura, Angel Afredo Vera tidak bisa berkata banyak dan hanya menangis dalam sesi jumpa pres.
Nahkoda kelahiran Argentina itu merasa gagal menyelamatkan timnya dari degradasi.
"Hari ini kami bisa memenangkan pertandingan. Saya tidak ada bicara, saya tidak bisa bicara apa pun," tutur Alfredo Vera sembari mengusap air mata di wajahnya.
Baca juga: Kena Racun Chloropicrin yang Sebabkan Kebutaan, Abramovich Bertanya ke Dokter: Apa Saya Sekarat?
Dia menegaskan bahwa anak asuhnya sudah berjuang mati-matian demi meraih tiga poin dari Persita.
Aflredo Vera juga enggan menyesalkan Persipura yang kehilangan tiga poin akibat tidak menghadiri laga melawan Madura United.
"Kita sudah berjuang dan lakukan apa yang sudah harus kita lakukan tapi itu tidak cukup menyelamatkan kita."
"Itu (degradasi) sudah terjadi walaupun mau bicara tapi kita tidak tahu apakah bisa kembali atau tidak. Saya tidak bisa bicara, tim ini sudah luar biasa,” ucapnya mengapresiasi Feri Pahabol dkk.
Baca juga: Fakta-Fakta Barito Putera Selamat dari Degradasi, Diguyur Bonus, Bukan Hadiah dari Persib
Baca juga: Daftar 18 Tim Peserta Liga 1 Musim Depan, Tak Ada Wakil Sumatera dan Papua, 3 Klub Promosi
Senada dengan Alfredo Vera, pemain senior Persipura, Yustinus Pae juga merasa sedih timnya harus turun ke Liga 2.
Tipa sapaan akrabnya, tetap memuji perjuangan rekan-rekan setimnya yang sudah membawa Persipura bangkit di Liga 1 musim ini.
"Saya pikir hasilnya kita sudah sama-sama saksikan. Kami sudah menang. Dan kami patut syukuri karena kami keluar sebagai pemenang," tutur Tipa.
"Kami dari pemain mungkin sementara ini kami masih merenungkan hasil. Kami dapat menang, tetapi saingan kami juga hasilnya baik."
"Dan kami belum bisa bicara satu sama lain. Kami masih tidak percaya. Tetapi, itulah pertandingan sepak bola," pungkasnya.
Baca juga: Daftar Serba Terbaik di Liga 1 2021, Persebaya Borong 3 Gelar, Siapa Jadi Wasit Terbaik?
Persipura Jayapura menjadi tim terakhir yang terdegradasi dari Liga 1 menyusul Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan.
Ini merupakan pertama kalinya Mutiara Hitam turun kasta sejak era Liga Indonesia tahun 1994.
Adapun bagi Alfredo Vera, kegagalan ini menjadi kedua kalinya dirinya gagal mengantarkan tim yang ditukangi selamat dari degradasi.
Beberapa tahun lalu, ia juga mengalami nasib serupa saat memimpin Sriwijaya FC di Liga 1 2018. (Ibnu Shiddiq NF/BolaSport)