TRIBUNNEWS.COM - Laga balas dendam akan tersaji di Grup H Piala Dunia 2022.
Uruguay dan Ghana akan menjadi pelaku utama dalam pertandingan bertajuk balas dendam tersebut.
Sementara itu, Portugal dan Korea Selatan akan menjadi dua kontestan lain yang berada di Grup H ini.
Lantas, apa yang membuat Ghana dan Uruguay terlibat persaingan yang sengit?
Baca juga: Hasil Drawing Piala Dunia 2022: Spanyol, Jerman dan Jepang Segrup, Portugal Hadapi Uruguay
Kronologi
Untuk mengetahui akar masalahnya, para pecinta Piala Dunia 2022 perlu mengingat kembali ke kejadian 12 tahun lalu.
Tepatnya, Anda perlu melihat ke turnamen Piala Dunia 2010 silam.
Saat itu, Ghana dan Uruguay bersua di fase 16 besar.
Baca juga: Pesona Istimewa Timnas Brasil di Piala Dunia 2022, Kandidat Kuat Juara Utama di Qatar?
Kedua negara bermain dan bersaing dengan ketat.
Ghana bahkan sempat unggul terlebih dahulu berkat gol Sulley Muntari.
Namun, tendangan bebas ciamik Diego Forlan membuat Uruguay menyamakan skor.
Kedudukan 1-1 tetap bertahan hingga waktu normal usai.
Pertandingan pun dilanjutkan hingga babak tambahan.
Nah, di fase inilah drama hebat terjadi.
Di menit-menit akhir babak tambahan ini, Ghana memperoleh hadiah tendangan bebas di dekat kotak penalti Uruguay.
Wakil Afrika tersebut berhasil memanfaatkan tendangan bebas itu untuk mengancam gawang lawan.
Pemain Uruguay harus berjibaku untuk menghalau bola agar tak masuk ke gawang mereka.
Striker Uruguay, Luis Suarez menjadi salah satu pemain yang turut membantu pertahanan kala itu.
Ia bahkan berhasil mencegah bola masuk dengan hadangan kakinya.
Namun, bola memantul lagi ke arah pemain Ghana yang kemudian menanduk si kulit bundar.
Tandukan ini lantas dihalau Suarez dengan tangannya.
Sontak, wasit menunjuk titik putih dan memberi kartu merah bagi penyerang Atletico Madrid tersebut.
Asamoah Gyan yang menjadi eksekutor penalti gagal menjalankan tugasnya.
Tendangan 12 pas yang ia ambil malah membentur mistar dengan keras.
Kegagalan Gyan itu turut mempengaruhi hasil pertandingan.
Sebab, Uruguay pada akhirnya keluar menjadi pemenang.
Suarez bak menyiram bensin ke api yang sedang membara.
Pasalnya ia membuat pernyataan yang cukup kontroversial setelah itu.
"Tangan Tuhan sekarang menjadi milik saya," ungkap Suarez saat itu, dikutip dari Sportbible.
"Saya membuat penyelamatan terbaik di turnamen ini," sambungnya.
Balas Dendam
Kini, Ghana memiliki peluang untuk membalaskan dendam tersebut.
Mereka bahkan tak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa bertemu dengan Uruguay.
FIFA bak menyuguhkan panggung yang pas bagi kedua negara.
Pasalnya, peremuan Ghana dan Uruguay ini akan terjadi di pertandingan terakhir Grup H.
Baca juga: Tak Pusingkan Hasil Drawing Piala Dunia 2022, Timnas Inggris Lawan Idola Setiap Negara
Bukan tidak mungkin dendam yang terkubur selama 12 tahun akan dibayar tuntas oleh Ghana.
Namun mereka juga tak boleh mencoret Uruguay dari persaingan.
Apalagi, Piala Dunia 2022 kemungkinan besar akan menjadi panggung terakhir bagi Luis Suarez dan Edinson Cavani.
(Tribunnews.com/Guruh)