TRIBUNNEWS.COM - AS Roma kembali menjalani mimpi terburuknya saat melakoni laga perempat final UEFA Europa Conference League (UECL), Jumat (8/4/2022).
Menghadapi Bodo/Glimt, AS Roma takluk dengan skor tipis 2-1.
Kekalahan ini terasa menyakitkan lantaran mereka berhasil unggul terlebih dahulu dari sang tuan rumah.
Namun, pasukan Jose Mourinho gagal mempertahankan keunggulan tersebut.
Dan malah mendapati gawang mereka jebol dua kali oleh lawan.
Lantas, apa yang membuat AS Roma selalu kesulitan menghadapi Bodo/Glimt?
Baca juga: Misi Balas Dendam AS Roma kepada Bodo/Glimt Ambyar, Jose Mourinho Tetap Umbar Sesumbar
Baca juga: Dejavu Nasib AS Roma, Gagalnya Laga Penebusan Dosa Mourinho Ketemu Bodo/Glimt
Untuk mengatakan Giallorossi kesulitan menghadapi Bodo/Glimt bisa dibilang pernyataan yang kurang tepat.
Pasalnya tim Ibu Kota Italia itu sama sekali tak bermain sepak bola saat berlaga di Stadion Aspmyra, markas Bodo/Glimt.
Barangkali akan muncul di benak para pecinta sepak bola, apa maksudnya AS Roma tak bermain sepak bola di Stadion Aspmyra?
Pernyataan tersebut tak muncul dari sembarang orang.
Bahkan, sosok yang memunculkan istilah tersebut merupakan figur penting di kubu I Lupi, julukan lain AS Roma.
Baca juga: Live Streaming Gratis, Myanmar vs Indonesia Semfinal Piala AFF Futsal 2022, Tayang di MNC TV
Pernyataan tersebut tak lain dilontarkan sendiri oleh pelatih Jose Mourinho.
Mourinho nampak sangat tidak suka dengan kondisi rumput stadion ini.
Sebab, stadion Aspmyra menggunakan rumput sintetis sebagai 'nyawa'.