Jika juara Spanyol memilih untuk bermain dengan lebih percaya diri sejak awal, mereka mungkin memiliki peluang lebih baik melawan juara Inggris.
- Pergantian Pemain dan Atletico Lebih Menyerang
Menyusul babak pertama yang hati-hati dan pembukaan yang penuh perhitungan 25 menit dari 45 menit kedua, Simeone memilih untuk mencoba peruntungannya dengan beberapa pemain pengganti yang lebih menyerang.
Pada menit ke-69, Yannick Carrasco masuk menggantikan Antoine Griezmann yang tampil buruk, sementara Rodrigo De Paul menggantikan Koke.
Semenit kemudian, Angel Correa menggantikan posisi Renan Lodi. Tiga pemain pengganti menambahkan sedikit energi ke lapangan, sesuatu yang tidak dipersiapkan City.
Semenit setelah masuk, De Paul nyaris mencetak gol dengan tendangan melengkung kaki kanannya melebar dari gawang Manchester City.
Tujuh menit kemudian, ia melakukan tendangan voli, yang juga melebar dari tiang kanan.
Simeone kemudian memasukkan Luis Suarez dan Matheus Cunha masing-masing menggantikan Thomas Lemar dan Joao Felix pada menit ke-82 untuk memberi tekanan lebih pada City.
Pada menit ke-86, John Stones melakukan blok penting untuk menggagalkan upaya Cunha dari jarak enam yard.
Sayangnya, huru-hara terjadi segera setelah itu, menjaga tim tuan rumah kehilangan memanfaatkan momentum mereka.
- Felipe Dikartu Merah, Stefan Savic Menyert Phil Foden dan Keributan
Manajer Atletico Madrid Diego Simeone memasukkan lima pemain penyerang di babak kedua, yang mengubah permainan.
Manchester City semakin sulit untuk menahan bola, dengan Atletico membuat mereka kehilangan penguasaan bola dengan relatif mudah.
Alih-alih mempertahankan disiplin dan menumpuk tekanan, pasukan Simeone malah terlibat perkelahian melawan para pemain City.