News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Ambisi Spaletti untuk Kalahkan Mourinho, Rekor Pertemuan Kedua, Pelatih Spaletti Belum Pernah Menang

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Napoli, Luciano Spalletti

TRIBUNNEWS.COM, NAPLES- LUCIANO Spalletti sangat geregetan ingin bisa mengalahkan Jose Mourinho. Rekornya memang inferior saat melawan pelatih asal Portugal tersebut.

Dia belum pernah menang dalam lima kali pertemuan, dengan dua kali seri, dan tiga kali kalah.

Duel terakhir terjadi pada pekan ke-sembilan Serie A, saat Spalletti untuk pertama-kali menukangi Napoli --dengan empat duel lain dia melatih AS Roma. Dan laga terakhir itu berkesudahan seri 0-0.

"Saya sangat mengapresiasi cara komunikasi Mourinho. Dia pandai memprovokasi, memainkan emosi orang. Sekarang, tiap orang menulis bahwa saya tak pernah mengalahkannya," kata Spalletti

"Dan itu memang betul adanya. Saya belum pernah mengalahkannya sejauh ini. Saat ini, dia sedang menuju jalan menjadi legenda. Dan bisa mengalahkannya akan sangat bermakna karena artinya saya bisa mengalahkan legenda," kata Spalletti.

Duel Napoli kontra Roma dalam pekan ke-34 Serie A di Stadion Diego Armando Maradona, Napoli, Selasa (19/4) dini hari nanti tak hanya akan jadi pertarungan fisik di tengah lapangan.

Tetapi juga akan menjadi adu kuat strategi, konsentrasi, dan termasuk juga emosi.

Duel Derby del Sole ke-150 ini juga terasa spesial karena digelar pada hari yang spesial, pada Senin Paskah waktu setempat, dan juga diramaikan para pemain muda spesial.

Kedua tim sama-sama mengusung misi, dan kepentingan masing-masing. Napoli ingin tetap berada di belakang AC Milan, dan Inter Milan dalam jalur perebutan gelar juara Serie A.

Gli Azzurri alias "si biru" saat ini berada di posisi tiga di klasemen sementara dengan 66 poin dari 32 laga. Masih ada sedikit harapan tersisa untuk meraih scudetto mengingat hanya berselisih lima pon dari AC Milan di puncak yang mengoleksi 71 poin dari 33 laga, dan bertaut tiga poin dari Inter Milan di posisi dua dengan 69 poin dari 32 laga.

Sedang AS Roma berada di posisi lima dengan 57 poin dari 32 laga.
Giallorossi mengejar posisi empat yang diduduki Juventus untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.

Tapi jarak mereka bertaut enam poin. Butuh kegigihan, dan konsistensi dari awak pasukan Roma untuk bisa menggapai mimpi berlaga di pentas elite Eropa musim depan.

Duel ini juga mempertemukan dua pelatih kawakan, Luciano Spalletti (63 tahun) yang merupakan manajer Napoli, dan Jose Mourinho (59) yang adalah arsitek AS.

Keduanya adalah teman, kolega, dan pengagum besar satu sama lain, serta sama-sama menjalani musim yang fantastis dari banyak sudut pandang.

Teliti dalam pekerjaan, pencari kesempurnaan, dan pemuja detail, kedua pelatih ini telah memberikan jejak yang jelas bagi tim masing-masing. Baik Napoli maupun Roma sama-sama memiliki ciri khas, yang tak dipunyai tim lain di Serie A.

Salah satu karakteristik paling terkenal dari kedua tim adalah perhatian mereka pada bola mati. Napoli, dan Roma masing-masing telah mencetak 21, dan 22 gol yang berasal dari proses eksekusi bola mati.

Giallorossi memiliki sedikit keunggulan dalam statistik ini, hasil dari kerja keras tendangan sudut.

Roma memiliki keunggulan dalam tendangan sudut dibandingkan dengan banyak tim Serie A lainnya: sebelas gol dicetak oleh pasukan dari ibu kota ini. Sedang Napoli hanya mencetak empat gol dari sepak pojok.

Di sisi lain, bagaimanapun, tim Spalletti membanggakan rekor gol yang dicetak pada pengembangan tendangan bebas tidak langsung.

Mereka telah mencetak tujuh gol melalui bola mati, berkat skema yang digunakan selama musim ini.

Gol dengan pola ini terakhir terjadi saat Napoli menekuk Atalanta 1-3.

Dengan piawai, dan sangat matang, Lorenzo Insigne melepaskan tendangan cungkil melewati pagar hidup Atalanta, untuk disambut Matteo Politano. Sebuah proses gol yang pasti lahir dari latihan berkali-kali.

Dengan demikian, di Derby del Sole ini pasukan Napoli harus sangat berhati-hati jangan sampai memberi kesempatan AS Roma mendapatkan tendangan sudut.

Di sisi lain, pasukan AS Roma harus waspada jangan sampai terpancing melakukan pelanggaran yang bisa membuahkan tendangan bebas. Itu akan menjadi mangsa empuk bagi para penggawa Gli Azzurri.

Napoli sendiri menyambut duel ini dengan modal kurang sempurna. Mereka kalah dari Fiorentina 2-3, yang jadi kekalahan kedua dalam lima laga Serie A terakhir.

Sementara Roma bermodal kemenangan 2-1 atas Salernitana, yang jadi kemenangan keempat dalam lima laga terakhir. Mereka juga tak terkalahkan dalam sebelas laga terakhir di liga. (Tribunnews/den)

Live on
Bein Sports 3
Selasa (19/4) Pukul 00.00 WIB

Napoli vs AS Roma
Adu Bola Mati

Kasih nama FT master Victor Osimhen, Tammy Abraham

Serie A
Pekan ke-34 Serie A
Stadion Diego Armando Maradona, Napoli
Selasa (19/4) dini hari

K-M-M-M-K
Napoli
Ospina; Zanoli, Rrahmani, Koulibaly, Rui; Anguissa, Lobotka, Ruiz; Lozano, Osimhen, Insigne

M-M-K-M-M
Roma
Patricio; Mancini, Smalling, Ibanez; Karsdorp, Cristante, Oliveira, Zalewski; Pellegrini; Zaniolo, Abraham

Head to Head
Main 47
Napoli menang 15
Roma menang 20
Seri 12

Head to Head
24/10/21 Roma 0 - 0 Napoli
22/03/21 Roma 0 - 2 Napoli
30/11/20 Napoli 4 - 0 Roma
06/07/20 Napoli 2 - 1 Roma

Posisi Klasemen
No Tim M S K Poin
3 Napoli 20 6 6 66
5 Roma 17 6 9 57

Top Players
Napoli
Top Ratings
Victor Osimhen 7.2

Top Goals
Victor Osimhen 12

Top Assists
Lorenzo Insigne 7

AS Roma
Top Ratings
Lorenzo Pellegrini 7.37

Top Goals
Tammy Abraham 15

Top Assists
Jordan Varetout 8

10 - Napoli gagal clean sheet dalam 10 laga terakhir
5 - Roma selalu cetak gol pada babak pertama di 5 laga terakhir

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini