“Ketika aku masih muda, aku sering menonton video-video dari Ronaldo De Lima, aku belajar darinya. Buatku, dia adalah penyerang terbaik sepanjang sejarah,” kata Benzema.
Sayang, di musim pertamanya Benzema gagal tunjukkan performa gemilang.
Bersama pelatih Los Blancos saat itu, Manuel Pellegrini, ia hanya mampu mencetak 9 gol di semua kompetisi.
Benzema pun lebih banyak duduk di bangku cadangkan, ia kalah bersaing dengan striker Real Madrid lainnya, Gonzalo Higuain.
Namun, Benzema mampu bangkit ketika tongkat kepelatihan Los Blancos dipegang oleh The Special One, Jose Mourinho.
Di tangan Mou, Benzema mampu mengemas sebanyak 26 gol di semua kompetisi bersama Los Blancos.
Catatannya meningkat di musim berikutnya, torehan 32 gol berhasil ia lesatkan untuk membawa Real Madrid menjuarai Liga Spanyol di musim 2011/2012.
Tak hanya menjadi juara, bersama Mou, ia juga berhasil mengukir sejarah untuk Los Blancos.
Saat itu, Real Madrid menjadi tim pertama yang berhasil meraih 100 poin di Liga Spanyol dan menjadi tim paling produktif dalam urusan mencetak gol di Liga Spanyol selama satu musim (121 gol).
Selanjutnya, meski Real Madrid melakukan sejumlah pergantian pelatih, Benzema tetap mampu tampil bertaji dan menjaga konsistensinya.
Gelontoran gol demi gol berhasil ia sumbangkan untuk Real Madrid, hingga membawa namanya sebagai pencetak gol terbanyak ketiga untuk Los Galaticos.
Dengan raihan 318 golnya. Posisinya berada di atas legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano (266 gol), dan hanya kalah dari Cristiano Ronaldo (450) dan Raul Gonzalez (324).
Tak hanya rajin mencetak gol, ia juga rajin memberi gelar bergengsi untuk Los Blancos.
Total, ia sukses memberi 13 gelar untuk tim yang bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut.