TRIBUNNEWS.COM - Kolaborasi EA (Electronic Arts) dan FIFA resmi berakhir setelah bekerja sama salama 29 tahun.
EA mengumumkan bahwa mereka telah resmi mengakhiri kolaborasi video-game dengan badan sepak bola dunia FIFA, pada Selasa (10/5/2022) waktu setempat.
Berakhirnya kolaborasi antara FIFA dan EA memang sudah diprediksi selama berbulan-bulan.
Apalagi sempat muncul kabar, bahwa negosiasi keduanya alot lantaran pejabat FIFA menuntut 1 miliar dolar Amerika sebagai hak lisensi.
Baca juga: Update Medali Indonesia di SEA Games 2022: Cabor Pencak Silat & Dayung Sumbang 3 Emas
Baca juga: Jadwal SEA Games 2022 Hari Ini: 18 Wakil Tim Indonesia Bertanding, Peluang Raih 7 Emas di Laga Final
Masalah Awal Perpisahan EA Sports dan FIFA
Selama dua dekade terakhir, game FIFA telah menghasilkan sebanyak lebih dari 20 miliar dolar dalam penjualan.
Sementara itu, kesepakatan yang ditanda tangani FIFA dan EA 10 tahun lalu akan segera berakhir, dan pejabat FIFA menuntut lebih banyak dari perusahaan video game tersebut.
FIFA berencana menggandakan perjanjian mereka, menjadi 150 juta dolar setiap tahun dari EA Sports.
Tak mau mengabulkan tuntutan tersebut, EA Sports lebih memilih untuk mengakhiri kerja sama mereka.
Secara resmi kolaborasi keduanya akan berakhir setelah Piala Dunia di Qatar, tetapi masih akan disesuaikan lantaran masih ada Piala Dunia Wanita pada musim panas mendatang.
Baca juga: Jadwal SEA Games 2022 Voli Putra & Putri: Tantangan Rendy Tamamilang Cs Pertahankan Mahkota Juara
Siap Luncurkan Game Baru
CEO EA, yakni Andrew Wilson sudah berjanji bahwa mereka akan membuat game terakhir dari FIFA akan menjadi yang terbaik.
Sebagai gantinya, EA berencana meluncurkan Sports FC pada 2023 mendatang, sebuah bentuk permainan interaktif yang bekerja sama dengan lebih dari 300 mitra di seluruh dunia sepak bola.
Diharapkan, game baru tersebut akan terasa sama lantaran sebagian besar klub dan bintang sepak bola paling terkenal masih dapat dimainkan karena perjanjian lisensi terpisah dengan tim dan liga mereka.