Hal yang menarik, pada pertandingan itu Man City sedikit banyak terbantu oleh insiden di menit 18 laga tersebut.
Baca juga: Update Transfer Milan, Deretan Pemain Incaran, 2 Nama Gabung, Striker 34 Gol Dibanderol Rp 1,5 T
Bola sepakan Sadio Mane membentur tiang dan bergulir ke dalam gawang. Bola lalu disapu ke luar oleh John Stones.
Para pemain Liverpool menilai bola sudah melewati garis gawang. Namun, wasit Anthony Taylor justru tidak mengesahkan itu sebagai gol.
Keputusannya merujuk pada teknologi garis gawang yang menunjukkan bola belum sepenuhnya melewati garis.
Tayangan ulang menunjukkan memang bola belum sepenuhnya melintasi garis gawang.
Baca juga: Perang Dingin Man City-Liverpool, Guardiola Ejek Klopp, Dibalas Sindiran Kekalahan di Liga Champions
Baca juga: Fakta Kemenangan Milan, Pioli Tak Setuju Tonali Titisan Pirlo, Rossoneri Bermain Bak Tak Ada Esok
Bola hanya terpaut 11,77 milimeter (mm) untuk benar-benar melewati garis gawang.
Jika itu terjadi, maka Liverpool unggul duluan 1-0, sebuah posisi yang dinilai bisa jadi keuntungan teknis dan psikologis bagi The Reds untuk melebarkan jarak.
Hanya, keuntungan itu, seperti yang diungkit Juergen Klopp, menjadi milik Manchester City.
Pada tahun itu, seperti yang dibeberkan Klopp, sejumlah kuntungan teknis juga kembali dimiliki City.
Pun, Juergen Klopp mengatakan, Liverpool masih punya peluang dan kesempatan menjadi juara Liga Inggris.
"Jika seseorang ingin kami menjadi juara, maka kami harus menang terlebih dahulu dan Aston Villa perlu mendapatkan satu poin di City."
"Hal itu mungkin, itu cukup," tutur Klopp melanjutkan.
Liverpool sendiri masih berpeluang untuk meraih quadruple pada musim ini setelah sebelumnya berhasil meraih gelar Piala Liga Inggris dan Piala FA.
Baca juga: Milan Lawan Inter Berburu Scudetto: Down to The Wire, Rossoneri Cuma Butuh Hasil Seri
Tak Terkalahkan Sepanjang 2022
Baca juga: Skenario Juara Liga Inggris, Inilah Faktor Penentu Man City atau Liverpool yang Jadi Kampiun